PANTUN SATIMBALAN
PERSIAPAN LOMBA DI TAMAN BUDAYA
26 MARET 2008
NO PERTANYAAN JAWABAN
1
2.
3.
4.
5. UTAMA
Perwakilan jak kota
MGMP Bahasa Lampung
Cuba buktiko ganta
Pembangunan di Lampung
Cuba jawab pai kuti
Sikam wat peghtanyaan
Api kidah solusini
Ngatasi pengangguran
Di bidang ekonomi
Lagi susah mak beduit
Cuba jawab pai kuti
Pembangunan api sai paling sulit
Uwah mangga uwah kedundung
Dikanik kuti kudo
Pembangunan sai makkung
Cuba kuti sebutko
Pusat seni di taman budaya
Lamun latihan sappai dibi
Pembangunan bidang pariwisata
Api bukti pemda peduli
Ki kuti meli jagung
Meli munih inuman
Pembangunan di lampung
Salah saini pendidikan
Lapah gham keghja bakti
Ngecahko ghang laya
Ngedidik SDMni
Ciptako wirausaha
Kilu pai ayah duit
Pakai nuntun main bal
Pembangunan sai paling sulit
Pembangunan di bidang moral
Sai makkung dibangun
Mati kak lamon ganta
Pemda ghadu nyusun
Nyanik jambatan di Selat Sunda
Pemeghintah sangun peduli
Buktini kak ghadu nyata
Tilaksanako kota begawi
Ghik nayah taman wisata
6.
7.
8.
9.
10.
11
12.
13.
14.
15.
16
17.
18
19.
20
21.
22.
23.
UMUM
Sebingi gham minok
Minokni di Kuripan
Cuba kuti ingok
Bangunan api di Lampung Selatan
Gham lagi bebalas pantun
Sai kalah mesti sabar
Apikah sai dibangun
Sai kak jadi di Natar
Sai kalah mesti sabar
Gham lagi bebalas pantun
Selain sai di Natar
Dipa ghang layang dibangun
Singgah di Poncowati
Haga ngebeli juadah
Sebutko jama kuti
Bangunan sai di Lampung Tengah
Ki lagi panen paghi
Sabahni lamon kitik
Keni pai kuti bukti
Pembangunan di bidang politik
Cakak mubil handoyo
Tiketni mati kak mahal
Pembangunan di kota Metro
Api sai layak dijual
Mahalni gelombang cinta
Lebih mahal sai cemani
Di kota Menggala
Wat bangunan api
Ingok sembahyang ingok kubur
Ingok lagi cakak haji
Pembangunan sai di Lampung Timur
Sebutko salah saini
Lapah gham Teluk Betung
Tehabu di bundoghan
Pembangunan di lampung
Gham nyaksikonni kapan
Lebih bangik susu coklat
Susu kedelai lebih begizi
Pembangunan ganta telat
Api kidah solusini
Bandar Lampung Tapis Berseri
Haga mansa adipura
Kota Lampung kak ghapi
Ghepa caghani nata
Khusus
Kota lampung kak ditata
Bambu kuning ghadu ghapi
Ghepa caghani ganta
Pedagang kaki lima udi
Beli ketan nyanik juadah
Tisajiko ghani dibi
Jelma melaghat teghus nambah
Api kidah solusini
Di Kasui mutil kupi
Jualni di Blambangan
Cuba sebutko kuti
Pembangunan di Way Kanan
Dang bengong kuti mikegh
Dicatat tagan mak lupa
Unggal tahun gham banjegh
Ghepa caghani ya
Putik podang putik tekukur
Kanikanni biji-bijian
Pembangunan api di Lampung Timur
Di lom bidang kesenian
Ki cakak helikopter
Singgah pai di Bakauheni
Tugu Menara siger
Api kidah maknani
Ngebagun ghang semeter
Pak milyar danani
Lamun niku pinter
Api sina penyebabni
Mati kak palai badan
Jak jawoh makai motogh
Di Lampung Selatan wat bangunan
Gelaghni menara sigogh
Bebalas pantun sambil lalang
Pantuni satimbalan
Di Natar wat ghang layang
Sina hasil pembangunan
Gham lagi bebalas pantun
Pantuni satimbalan
Ghang layang sai dibangun
Wat lagi di Tarahan
Ngeliyak putik patak
Hamboghan jama muas
Bangunan sai gham liyak
Tugu kopiah emas
Beli kertas pakai ngetik
Ketikanni difotokopi
Pembangunan di bidang politik
Keamanan kak terkendali
Cakak mit Sribawono
Liyu di Simpang Pugung
Hasil paghi anjak Metro
Nyukupi pangan Lampung
Sai cemani lebih mahal
Haga beli duitni mak cukup
Wat sekolah internasional
Sai dibangun Sugar Grup
Mit sukadana cakak mubil Jiip
Di warung padang beli gulai
Wat dermaga alternatip
Di pelabuhan Maringgai
Mit lawok cakak jukung
Mengan jama lalapan
Pembangunan di lampung
Dapok disaksiko di pameran
Midogh mit Lampung Barat
Singgah di Kota Bumi
Pembangunan ji telat
Masalah di danani
Salah sai caghani nata
Diutamako lingkungan sihat
Dicanangko walikota
Bersih-bersih unggal Jumat
Tanjung karang kak zaman ho
Jelmani lamon sai dagang
Kaki lima kak disiapko
Angsuran bangunan sai lebih happang
Ghani dibi di beghanda
Langik mendung awas-awas
Usahako lapangan keghja
Bina dighini tinggalko malas
Lapah mit swalayan
Mak lupa beli biyas
Pembangunan di Way Kanan
Lagi digarap tambang emas
Yeyuhan diumbanko
Pokni di keghanjang
Caghani kak tilapahko
Nenanoman seghibu batang
Kesenianni ghadu wawai
Tetabuhanni makai kendang
Bupati nyanik album Sai
Ghik ngedalang wayang
Ki cakak helikopter
Dang lagi caka jukung
Tugu menara siger
Cighi khas suku lampung
Pak milyar danani
Sina ghadu biasa
Berantas kolusini
Kilu tulung Kapeka
24
25. Pembukaan
Robiku ya robikum
Robikum soli alla
Assalamaualaiku
Sikam wi nutu lomba
Payu gham jama jama
Bahasa ghan tijunjung
Kegiatan gham ganta
Ulang tahun provinsi Lampung
Penutupan
Kintu wat tekelincap
Cawa nambi keghua
Sikam wi kilu maap
Kintu wat salah cawa
supipih handayani
azzam
Minggu, 28 November 2010
Semiloka Bahasa Lampung 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pokok-pokok Pikiran
Segata/adi-adi/pattun adalah salah satu jenis sastra lisan lampung adalah merupakan salah satu pencerminan tata kehidupan masyarakat yang harus dipelihara dan ditumbuhkembangkan, untuk kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai warisan budaya.
Segata/adi-adi/pattun adalah juga merupakan salah satu kesenian rakyat lampung yang mencerminkan kehidupan masyarakat dan sebagi perwujudan simbolis nilai-nilai dan norma-norma kehidupan masyarakat lampung.
Sesuai dengan situasi dan kondisi tersebut maka keberadaan Segata/adi-adi/pattun mengalami perkembangan seiring dengan perjalanan waktu, sehingga proses pembinaan dan pengembangan Segata/adi-adi/pattun ini pun mengalami proses yang beragam. Untuk itu sangat perlu adanya pembenahan, perbaikan dan kreasi supaya Segata/adi-adi/pattun tersebut mampu tampil sebagi sosok yang utuh dan dapat menjadi identitas provinsi Lampung.
Penerbitan CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun adalah sebagai media yang inovatif agar Segata/adi-adi/pattun dapat diterima oleh masyarakat dan dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang lebih menarik dan membangkitkan imajinasi masyarakat supaya mampu berapreasiasi dalam rangka usaha pelestarian dan upaya pengembangan segata/adi-adi/pattun lampung tersebut.
Selain pokok pikiran di atas penerbitan CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun ini mampu mewujudkan;
1. Segata/adi-adi/pattun adalah lagu daerah rakyat lampung , merupakan hasil kesenian yang mencerminkan tata hidup masyarakat lampung sebagai perwujudan symbol tata nilai dan pola hidup yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat
2. Ragam unsure seni yang mendukung seperti melodi, lirik, instrument dan vocal memberikan sumber inspirasi dan daya kreatifitas bagi pencita lagu atau seni tradisi lisan untu mencipta karya baru dengan tetap berakar pada Segata/adi-adi/pattun yang melekat dan dihayati oleh masyarakat
3. Segata/adi-adi/pattun pada awal kelahirannya berkembang pada lingkup tertentu yang nantinya mampu berkembang ke lingkup yang lebih luas sebagai salah satu alat komunikasi
4. Segata/adi-adi/pattun ini kini dapat dikreasi utuk lebih tampil media elektronik yang lebih inovatif.
B. Alasan yang Mendasari Pembuatan CD Pembelajaran
Alasan yang mendorong untuk memilih materi Segata/adi-adi/pattun dibuat CD pembelajaran adalah;
1. Masih kurangnya tulisan tentang Segata/adi-adi/pattun yang bersifat teknis, sedangkan banyak kalangan berminat mempelajari Segata/adi-adi/pattun dijadikan pedoman pembinaan dan pengajaran.
2. Masih kurangnya media visual yang memunculkan Segata/adi-adi/pattun .
3. Segata/adi-adi/pattun sebagai salah satu cabang seni vokal adalah salah satu manifestasi masyarakat lampung yang perlu didokumentasikan melalui tulisan dan dalam bentuk visual yang bersifat teknis agar simbol-simbol yang terkandung di dalamnya dapat menjadi cirri yang khas provinsi Lampung.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penerbitan media visual CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun adalah sebagai berikut;
1. Untuk pelestarian Segata/adi-adi/pattun sebagai salah satu cabang seni di daerah Lampung, sehingga keberadaannya tetap terpelihara dengan baik dan utuh selanjutnya dapat dihayati dan dihargai oleh generasi selanjutnya
2. Untuk menambah perbendaharaan inventarisasi koleksi seni daerah Lampung khususnyaSegata/adi-adi/pattun sehingga masyarakat luas lebih mengenal Segata/adi-adi/pattun, untuk selanjutnya dapat menambah wawasan seni sastra lisanlampung dan keaneka ragaman budaya Indonesia.
3. Untuk dijadikan media pembelajaran dan pembaharuan kreasi dalam rangka upaya pembinaan dan pengembangan Segata/adi-adi/pattun di masa yang akan datang.
BAB II
MATERI I
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat Lampung kaya akan hasil-hasil kebudayaan. Kebudayaan tersebut tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Bentuknya beraneka ragam. Ada yang berwujud norma dan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, tradisi, adat- istiadat dan juga seni. Nilai seni ini pun bermacam-macam. Ada seni kerajinan untuk masyarakat Lampung terkenal dengan hasil kerajinan tapis. Dalam bidang seni rupa ada ukiran-ukiran ornament lampung yang bahan bakunya adalah kayu jati, ada juga seni yang dapat dinikmati keindahannya melalui pendengaran yaitu dengan mendengar kalimat-kalimat satra yang indah.
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan ide, semangat atau keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan pesona dengan bahasa sebagai medianya. Dalam wujudnya karya satra mempunyai dua aspek penting yaitu isi dan bentuk. Aspek isi adalah tentang pengalaman hidup manusia, sedangkan aspek bentuk adalah hal-hal yang berhubungan dengan cara penyampaian, cara pengarang memanfaatkan bahasa untuk mewadahi isi karya itu.
Sastra tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sebab sastra dihasilkan pengarang dari penghayatan atas kehidupan. Kehidupan akan membantu kita dalam memahami sastra. Sebaliknya seseorang yang banyak membaca dan menghayati sastra relative akan memilikki kepekaan terhadap direka pengarang. Dalam dunia rekaan itu kita berhadapan dengan manusia rekaan yang menggeluti berbagai persoalan hidup. Penghuni dunia rekaan itu mengalami kehidupan sesuai dengan keinginan, cita-cita, atau gagasan pengarang.
Kehidupan bukan sekedar untuk dipahami, melainkan untuk dijalani atau dialami. Menjalani kehidupan yang sudah dipahami terlebih dahulu akan lain dengan menjalani kehidupan yang sebelumnya tidak kita pahami. Memahami hidup pada dasarnya adalah mempersiapkan diri. Memang hidup tidak pernah dapat dipersiapkan. Akan tetapi dengan mempejari kehidupan orang lain kita akan lebih siap.
Sastra merupkan karya seni. Sastra diciptakan melalui daya kreatifitas. Kreatifitas sastrawan menemukan dan memilih kemungkinan –kemungkinan yang terbaik sebagai bahan atau karyanya merupakan suatu keharusan. Tanpa kreatifitas itu tidak mungkin suatu karya sastra yang bermutu dapat diperoleh. Sastrawan yang kreatif bermakna sastrawan yang sanggup menemukan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat. Kesanggupan sastrawan menemukan nilai-nilai terbaik yang akan dijadikan tema karyanya merupakan suatu hal yang berhubungan dengan mutu kreatifitas tersebut.
Untuk menyatakan suatu karya bermutu atau tidak, sekurang-kurangnya karya sastra itu memenuhi satu dari beberapa hal berikut ini.
1. Karya sastra itu komunikatif. Artinya, karya sastra itu bisa dipahami oleh orang banyak, tidak hanya bisa dipahami oleh orang etrtentu atau hanya dipahami oleh si pengarang. Hal ini berkaitan erat dengan aspek bahasa yang digunakan.
2. Karya satra itu memiliki pola atau bentuk yang teratur. Artinya bentuk atau olanya berstruktur, jalan pikiran yang dikemukakan tidak terputus-putus dan mudah dipahami oleh orang banyak
3. Karya sastra itu bisa menghibur . karya sastra yang baik harus bisa menghibur para penikmatnya. Penikmat sastra kalau membaca atau mendengar karya sastra itu merasa senang.
4. Karya sastra itu dapat memberikan nilai tambah bagi penikmatnya. Karya sastra yang baik harus dapat menambah wawasan pengetahuan penikmatnya atau dapat dijadikan alat untuk memanusiakan manusia.
B. Letak Sastra dalam Kerangka Kebudayaan Nasional
Jika memperhatikan unsur universal kebudayaan, kita dapat menemukan antara lain, dua unsur yang terpisah yaitu unsur bahasa dan kesenian (Koentjaraningrat, 1974:12). Bahasa merupakan hasil budi daya manusia untuk alat komunikasi secara verbal, sedangkan kesenian merupakan hasil budi daya manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah dan menyenangkan. Sastra dengan berbagai cirinya, merupakan salah satu bentuk seni yang menggunakan bahasa sebagai medianya.
Menurut Koentjaraningrat, (1974:25), sastra merupakan pranata kebudayaan yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dalam menyatakan rasa keindahan dan untuk rekreasi.
Syarat mutlak suatu kebudayaan nasional adalah bahwa budaya itu ahrus bersifat khas dan harus dapat dibanggakan oleh masyarakat pendudkungnya. Agar dapat menjadi kebanggaan masyarakat, kebudayaan yang bersifat khas itu dan harus dapat dikembangkan.
Koentjaraningrat, (1974:106-108), mengemukakan bahwa dari tujuh unsur kebudayaanyang universal ( system teknologi, system mata pencaharian, kemasyarakatan, bahasa, sisitem pengetahuan religi dan kesenian), hanya satu unsur yang dapat memperlihatkan secara menonjol cirri yang bersifat khas dan dapat dibanggakan, yaitu unsure kesenian.
C. Sastra Lisan Lampung
Sastra Lisan adalah sastra yang hidup secara lisan, yang tersebar dalam bentuk tidak tertulis. Sastra lisan lampung merupakan milik kolektif etnis lampung dan bersifat anonim. Sastra itu banyak tersebar pada masyaraka dan merupakan bagian yang sangat penting dari kekayaan budaya etnis kebudaya etnis Lampung.
D. Jenis Sastra Lisan Lampung
Sastra lisan lampung dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu;
1. Peribahasa
2. Teteduhan
3. Mantara
4. Puisi
5. Cerita rakyat
E. Fungsi Sastra Lisan Lampung
Secara umum sastra lisan lampung memilki fungsi sebagai berikut;
1. Pengungkap alam pikiran, sikap dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat lampung
2. Penyampai gagasan-gagasan yang mendukung pembangunan manusia seutuhnya
3. Pendorong untuk memahami, mencintai, dan membina kehidupan dengan baik
4. Pemupuk rasa persatuan dan saling pengertian antar sesama
5. Penunjang pengembangan bahasa dan kebudayaan Lampung
6. Penunjang perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
F. Cara Penyebaran Sastra Lisan Lampung
Yang dimaksud penyebaran di sini adalah pelestarian sastra lisan lampung., baik pada masa lalu mau pun pada masa yang sekarang.
a. Cara penyebaran sastra lisan masa lalu yaitu melalui:
1. Secara lisan dan turun temurun
2. Pada waktu kumpul bersama mengejakan kerajinan tangan
3. Pada saat beramai-ramai bekerja di ladang atau di sawah
4. Pada saat upacara penyambutan tamu secara adat
5. Pada saat upacara pemberian gelar /adok/adek
6. Pada acara muda mudi
7. Ketika acara berbalas pantun dalam rangka berlansungnya acara cangget
8. Ketika berlangsung acara pelepasan mempelai
b. Cara penyebaran sastra lisan massa sekarang yaitu melalui
1. Surat kabar
2. Majalah
3. Radio
4. TV, media visual dan media lainnya.
G. Peran Guru dalam Penyampaian Sastra Lisan Lampung
Dalam pembelajaran guru memegang peranan sangat penting. Peranan ini akan sangat menentukan untuk ketercapaian suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila semua komponen yang terlibat dalam proses itu mampu bekerja sama mewujudkan tujuan sesuai dengan kebutuhan peserta didik . Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tersebut seorang guru harus mampu menjadi figure yang menarik dan disukai peserta didik.
Maka pertanyaan pertama yang muncul yaitu “Bagaimanakah menjadi seorang guru yang How The Best Teacher. Ada beberapa aspek yang perlu kita camkan dan diperhatikan yaitu sebagai berikut;
1. Performance
- Penampilan yang baik
2. Knowledge
- Memiliki Imtaq dan Iptek
3. Strategi
- Cinta
- Model pembelajaran
Pertanyaan kedua “Adakah Model Pembelajaran Paling Efektif.
(Drs. H. muhammmad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar)
• Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi. Untuk menentukan model yang paling sesuai guru harus mengetahui karateristik peserta didik. Hal ini dap kita mulai dari kelas.
• Pemilihan model pembelajaran untuk diterapkan guru di dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal:
- Tujuan pembelajaran
- Sifat materi pelajaran
- Ketersediaan fasilitas
- Kondisi peserta didik
- Alokasi waktu yang tersedia
• Ciri Model Pembelajaran yang Baik
Model Pembelajaran yang baik yaitu bila memenuhi kritria berikut ini;
- Adanya keterlibatan intelektual, emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat dan pembentukan sikap
- Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
- Guru bertindak sebagai fasilitator, mediator dan motivator kegiatan peserta didik
- Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
• Strategi di Kelas
Strategi ini dapat dilakukan dengan CINTA. Apakah cinta itu?
CINTA adalah sebagai berikut:
1. Cermat
Sesuai dengan SK, KD dan Indikator
2. Indah
Sajikan materi semenarik mungkin
Tidak membosankan
3. Namai
- Gunakan nama istilah yang kreatif ( untuk materi hafalan tertentu)
- Contoh- contoh (contoh soal dimulai dari contoh yang paling dekat dengan siswa)
- rumus-rumus khusus yang unik sehingga membuat siswa lebih ingat secara
melekat .
- Penyelesaian soal atau tugas
4. Tim
Adanya interaksi Guru dan Siswa
5. Adakan Evaluasi
- Perbaikan
Uraian diatas dapat dijadikan sebagai salah satu alternative guru dalam funsinya sebagai pemegang peranan penting dalam pembelajaran. Khususnya untuk pembelajaran sastra lisan Lampung, dengan tetap memperhatikan fasilitas dan kebutuhan yang ada pada sekolah masing-masing.
H. Evaluasi Penampilan Sastra Lisan
Evaluasi merupakan komponen dari pembelajaran yang sangat penting untuk mengetahui sejauhmana proses pembelajaran yang telah kita lakukan berhasil atau tidak . Alat ukurnya yaitu penilaian atau evaluasi. Penilaian untuk hasil belajar materi sastra lisan ada dua macam, yaitu;
1. Tertulis
Untuk bentuk tes tertulis dapat berupa uraian dan pilihan ganda.
Bentuk tes ini tepat untuk mengetahui sejauhmana siswa mampu memahami pengetahuan umum tentang konsep segata dan makna segata
2. Praktek
Untuk materi sastra lisan ini ada aspek yang harus diukur yang berhubungan dengan penampilan siswa. Aspek tersebut yaitu;
- lafal dan intonasi,
- ekspresi dan penghayatan,
- kreatifitas siswa bisa dihubugkan dengan suara, music dan property lain yang mendukung penampilan satra lisan tersebut sehingga lebih aspiratif.
Sebagai contoh perbandingan proporsi angka yang sesuai yaitu sebagai berikut;
No Aspek penilaian Bobot Nilai
1. Intonasi 35% 35
2. Lafal 25% 25
3. Ekspresi 25% 25
4. Kreatifitas 15 % 15
Jumlah 100% 100
Atau kita bisa membuat rentang nilai untuk realitas obyektif hasil penampilan siswa
Nama Intonasi Lafal Ekspresi Kreatifitas Jumlah
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
Keterangan Pengisian Kolom;
Kode dan rentang nilai
SB (sangat baik) ; 90 -100
B (Baik) ; 80 -90
C (Cukup) ; 70 -80
K (Kurang) ; 60-70
PENDAHULUAN
A. Pokok-pokok Pikiran
Segata/adi-adi/pattun adalah salah satu jenis sastra lisan lampung adalah merupakan salah satu pencerminan tata kehidupan masyarakat yang harus dipelihara dan ditumbuhkembangkan, untuk kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai warisan budaya.
Segata/adi-adi/pattun adalah juga merupakan salah satu kesenian rakyat lampung yang mencerminkan kehidupan masyarakat dan sebagi perwujudan simbolis nilai-nilai dan norma-norma kehidupan masyarakat lampung.
Sesuai dengan situasi dan kondisi tersebut maka keberadaan Segata/adi-adi/pattun mengalami perkembangan seiring dengan perjalanan waktu, sehingga proses pembinaan dan pengembangan Segata/adi-adi/pattun ini pun mengalami proses yang beragam. Untuk itu sangat perlu adanya pembenahan, perbaikan dan kreasi supaya Segata/adi-adi/pattun tersebut mampu tampil sebagi sosok yang utuh dan dapat menjadi identitas provinsi Lampung.
Penerbitan CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun adalah sebagai media yang inovatif agar Segata/adi-adi/pattun dapat diterima oleh masyarakat dan dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang lebih menarik dan membangkitkan imajinasi masyarakat supaya mampu berapreasiasi dalam rangka usaha pelestarian dan upaya pengembangan segata/adi-adi/pattun lampung tersebut.
Selain pokok pikiran di atas penerbitan CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun ini mampu mewujudkan;
1. Segata/adi-adi/pattun adalah lagu daerah rakyat lampung , merupakan hasil kesenian yang mencerminkan tata hidup masyarakat lampung sebagai perwujudan symbol tata nilai dan pola hidup yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat
2. Ragam unsure seni yang mendukung seperti melodi, lirik, instrument dan vocal memberikan sumber inspirasi dan daya kreatifitas bagi pencita lagu atau seni tradisi lisan untu mencipta karya baru dengan tetap berakar pada Segata/adi-adi/pattun yang melekat dan dihayati oleh masyarakat
3. Segata/adi-adi/pattun pada awal kelahirannya berkembang pada lingkup tertentu yang nantinya mampu berkembang ke lingkup yang lebih luas sebagai salah satu alat komunikasi
4. Segata/adi-adi/pattun ini kini dapat dikreasi utuk lebih tampil media elektronik yang lebih inovatif.
B. Alasan yang Mendasari Pembuatan CD Pembelajaran
Alasan yang mendorong untuk memilih materi Segata/adi-adi/pattun dibuat CD pembelajaran adalah;
1. Masih kurangnya tulisan tentang Segata/adi-adi/pattun yang bersifat teknis, sedangkan banyak kalangan berminat mempelajari Segata/adi-adi/pattun dijadikan pedoman pembinaan dan pengajaran.
2. Masih kurangnya media visual yang memunculkan Segata/adi-adi/pattun .
3. Segata/adi-adi/pattun sebagai salah satu cabang seni vokal adalah salah satu manifestasi masyarakat lampung yang perlu didokumentasikan melalui tulisan dan dalam bentuk visual yang bersifat teknis agar simbol-simbol yang terkandung di dalamnya dapat menjadi cirri yang khas provinsi Lampung.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penerbitan media visual CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun adalah sebagai berikut;
1. Untuk pelestarian Segata/adi-adi/pattun sebagai salah satu cabang seni di daerah Lampung, sehingga keberadaannya tetap terpelihara dengan baik dan utuh selanjutnya dapat dihayati dan dihargai oleh generasi selanjutnya
2. Untuk menambah perbendaharaan inventarisasi koleksi seni daerah Lampung khususnyaSegata/adi-adi/pattun sehingga masyarakat luas lebih mengenal Segata/adi-adi/pattun, untuk selanjutnya dapat menambah wawasan seni sastra lisanlampung dan keaneka ragaman budaya Indonesia.
3. Untuk dijadikan media pembelajaran dan pembaharuan kreasi dalam rangka upaya pembinaan dan pengembangan Segata/adi-adi/pattun di masa yang akan datang.
BAB II
MATERI I
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat Lampung kaya akan hasil-hasil kebudayaan. Kebudayaan tersebut tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Bentuknya beraneka ragam. Ada yang berwujud norma dan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, tradisi, adat- istiadat dan juga seni. Nilai seni ini pun bermacam-macam. Ada seni kerajinan untuk masyarakat Lampung terkenal dengan hasil kerajinan tapis. Dalam bidang seni rupa ada ukiran-ukiran ornament lampung yang bahan bakunya adalah kayu jati, ada juga seni yang dapat dinikmati keindahannya melalui pendengaran yaitu dengan mendengar kalimat-kalimat satra yang indah.
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan ide, semangat atau keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan pesona dengan bahasa sebagai medianya. Dalam wujudnya karya satra mempunyai dua aspek penting yaitu isi dan bentuk. Aspek isi adalah tentang pengalaman hidup manusia, sedangkan aspek bentuk adalah hal-hal yang berhubungan dengan cara penyampaian, cara pengarang memanfaatkan bahasa untuk mewadahi isi karya itu.
Sastra tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sebab sastra dihasilkan pengarang dari penghayatan atas kehidupan. Kehidupan akan membantu kita dalam memahami sastra. Sebaliknya seseorang yang banyak membaca dan menghayati sastra relative akan memilikki kepekaan terhadap direka pengarang. Dalam dunia rekaan itu kita berhadapan dengan manusia rekaan yang menggeluti berbagai persoalan hidup. Penghuni dunia rekaan itu mengalami kehidupan sesuai dengan keinginan, cita-cita, atau gagasan pengarang.
Kehidupan bukan sekedar untuk dipahami, melainkan untuk dijalani atau dialami. Menjalani kehidupan yang sudah dipahami terlebih dahulu akan lain dengan menjalani kehidupan yang sebelumnya tidak kita pahami. Memahami hidup pada dasarnya adalah mempersiapkan diri. Memang hidup tidak pernah dapat dipersiapkan. Akan tetapi dengan mempejari kehidupan orang lain kita akan lebih siap.
Sastra merupkan karya seni. Sastra diciptakan melalui daya kreatifitas. Kreatifitas sastrawan menemukan dan memilih kemungkinan –kemungkinan yang terbaik sebagai bahan atau karyanya merupakan suatu keharusan. Tanpa kreatifitas itu tidak mungkin suatu karya sastra yang bermutu dapat diperoleh. Sastrawan yang kreatif bermakna sastrawan yang sanggup menemukan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat. Kesanggupan sastrawan menemukan nilai-nilai terbaik yang akan dijadikan tema karyanya merupakan suatu hal yang berhubungan dengan mutu kreatifitas tersebut.
Untuk menyatakan suatu karya bermutu atau tidak, sekurang-kurangnya karya sastra itu memenuhi satu dari beberapa hal berikut ini.
1. Karya sastra itu komunikatif. Artinya, karya sastra itu bisa dipahami oleh orang banyak, tidak hanya bisa dipahami oleh orang etrtentu atau hanya dipahami oleh si pengarang. Hal ini berkaitan erat dengan aspek bahasa yang digunakan.
2. Karya satra itu memiliki pola atau bentuk yang teratur. Artinya bentuk atau olanya berstruktur, jalan pikiran yang dikemukakan tidak terputus-putus dan mudah dipahami oleh orang banyak
3. Karya sastra itu bisa menghibur . karya sastra yang baik harus bisa menghibur para penikmatnya. Penikmat sastra kalau membaca atau mendengar karya sastra itu merasa senang.
4. Karya sastra itu dapat memberikan nilai tambah bagi penikmatnya. Karya sastra yang baik harus dapat menambah wawasan pengetahuan penikmatnya atau dapat dijadikan alat untuk memanusiakan manusia.
B. Letak Sastra dalam Kerangka Kebudayaan Nasional
Jika memperhatikan unsur universal kebudayaan, kita dapat menemukan antara lain, dua unsur yang terpisah yaitu unsur bahasa dan kesenian (Koentjaraningrat, 1974:12). Bahasa merupakan hasil budi daya manusia untuk alat komunikasi secara verbal, sedangkan kesenian merupakan hasil budi daya manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah dan menyenangkan. Sastra dengan berbagai cirinya, merupakan salah satu bentuk seni yang menggunakan bahasa sebagai medianya.
Menurut Koentjaraningrat, (1974:25), sastra merupakan pranata kebudayaan yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dalam menyatakan rasa keindahan dan untuk rekreasi.
Syarat mutlak suatu kebudayaan nasional adalah bahwa budaya itu ahrus bersifat khas dan harus dapat dibanggakan oleh masyarakat pendudkungnya. Agar dapat menjadi kebanggaan masyarakat, kebudayaan yang bersifat khas itu dan harus dapat dikembangkan.
Koentjaraningrat, (1974:106-108), mengemukakan bahwa dari tujuh unsur kebudayaanyang universal ( system teknologi, system mata pencaharian, kemasyarakatan, bahasa, sisitem pengetahuan religi dan kesenian), hanya satu unsur yang dapat memperlihatkan secara menonjol cirri yang bersifat khas dan dapat dibanggakan, yaitu unsure kesenian.
C. Sastra Lisan Lampung
Sastra Lisan adalah sastra yang hidup secara lisan, yang tersebar dalam bentuk tidak tertulis. Sastra lisan lampung merupakan milik kolektif etnis lampung dan bersifat anonim. Sastra itu banyak tersebar pada masyaraka dan merupakan bagian yang sangat penting dari kekayaan budaya etnis kebudaya etnis Lampung.
D. Jenis Sastra Lisan Lampung
Sastra lisan lampung dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu;
1. Peribahasa
2. Teteduhan
3. Mantara
4. Puisi
5. Cerita rakyat
E. Fungsi Sastra Lisan Lampung
Secara umum sastra lisan lampung memilki fungsi sebagai berikut;
1. Pengungkap alam pikiran, sikap dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat lampung
2. Penyampai gagasan-gagasan yang mendukung pembangunan manusia seutuhnya
3. Pendorong untuk memahami, mencintai, dan membina kehidupan dengan baik
4. Pemupuk rasa persatuan dan saling pengertian antar sesama
5. Penunjang pengembangan bahasa dan kebudayaan Lampung
6. Penunjang perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
F. Cara Penyebaran Sastra Lisan Lampung
Yang dimaksud penyebaran di sini adalah pelestarian sastra lisan lampung., baik pada masa lalu mau pun pada masa yang sekarang.
a. Cara penyebaran sastra lisan masa lalu yaitu melalui:
1. Secara lisan dan turun temurun
2. Pada waktu kumpul bersama mengejakan kerajinan tangan
3. Pada saat beramai-ramai bekerja di ladang atau di sawah
4. Pada saat upacara penyambutan tamu secara adat
5. Pada saat upacara pemberian gelar /adok/adek
6. Pada acara muda mudi
7. Ketika acara berbalas pantun dalam rangka berlansungnya acara cangget
8. Ketika berlangsung acara pelepasan mempelai
b. Cara penyebaran sastra lisan massa sekarang yaitu melalui
1. Surat kabar
2. Majalah
3. Radio
4. TV, media visual dan media lainnya.
G. Peran Guru dalam Penyampaian Sastra Lisan Lampung
Dalam pembelajaran guru memegang peranan sangat penting. Peranan ini akan sangat menentukan untuk ketercapaian suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila semua komponen yang terlibat dalam proses itu mampu bekerja sama mewujudkan tujuan sesuai dengan kebutuhan peserta didik . Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tersebut seorang guru harus mampu menjadi figure yang menarik dan disukai peserta didik.
Maka pertanyaan pertama yang muncul yaitu “Bagaimanakah menjadi seorang guru yang How The Best Teacher. Ada beberapa aspek yang perlu kita camkan dan diperhatikan yaitu sebagai berikut;
1. Performance
- Penampilan yang baik
2. Knowledge
- Memiliki Imtaq dan Iptek
3. Strategi
- Cinta
- Model pembelajaran
Pertanyaan kedua “Adakah Model Pembelajaran Paling Efektif.
(Drs. H. muhammmad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar)
• Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi. Untuk menentukan model yang paling sesuai guru harus mengetahui karateristik peserta didik. Hal ini dap kita mulai dari kelas.
• Pemilihan model pembelajaran untuk diterapkan guru di dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal:
- Tujuan pembelajaran
- Sifat materi pelajaran
- Ketersediaan fasilitas
- Kondisi peserta didik
- Alokasi waktu yang tersedia
• Ciri Model Pembelajaran yang Baik
Model Pembelajaran yang baik yaitu bila memenuhi kritria berikut ini;
- Adanya keterlibatan intelektual, emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat dan pembentukan sikap
- Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
- Guru bertindak sebagai fasilitator, mediator dan motivator kegiatan peserta didik
- Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
• Strategi di Kelas
Strategi ini dapat dilakukan dengan CINTA. Apakah cinta itu?
CINTA adalah sebagai berikut:
1. Cermat
Sesuai dengan SK, KD dan Indikator
2. Indah
Sajikan materi semenarik mungkin
Tidak membosankan
3. Namai
- Gunakan nama istilah yang kreatif ( untuk materi hafalan tertentu)
- Contoh- contoh (contoh soal dimulai dari contoh yang paling dekat dengan siswa)
- rumus-rumus khusus yang unik sehingga membuat siswa lebih ingat secara
melekat .
- Penyelesaian soal atau tugas
4. Tim
Adanya interaksi Guru dan Siswa
5. Adakan Evaluasi
- Perbaikan
Uraian diatas dapat dijadikan sebagai salah satu alternative guru dalam funsinya sebagai pemegang peranan penting dalam pembelajaran. Khususnya untuk pembelajaran sastra lisan Lampung, dengan tetap memperhatikan fasilitas dan kebutuhan yang ada pada sekolah masing-masing.
H. Evaluasi Penampilan Sastra Lisan
Evaluasi merupakan komponen dari pembelajaran yang sangat penting untuk mengetahui sejauhmana proses pembelajaran yang telah kita lakukan berhasil atau tidak . Alat ukurnya yaitu penilaian atau evaluasi. Penilaian untuk hasil belajar materi sastra lisan ada dua macam, yaitu;
1. Tertulis
Untuk bentuk tes tertulis dapat berupa uraian dan pilihan ganda.
Bentuk tes ini tepat untuk mengetahui sejauhmana siswa mampu memahami pengetahuan umum tentang konsep segata dan makna segata
2. Praktek
Untuk materi sastra lisan ini ada aspek yang harus diukur yang berhubungan dengan penampilan siswa. Aspek tersebut yaitu;
- lafal dan intonasi,
- ekspresi dan penghayatan,
- kreatifitas siswa bisa dihubugkan dengan suara, music dan property lain yang mendukung penampilan satra lisan tersebut sehingga lebih aspiratif.
Sebagai contoh perbandingan proporsi angka yang sesuai yaitu sebagai berikut;
No Aspek penilaian Bobot Nilai
1. Intonasi 35% 35
2. Lafal 25% 25
3. Ekspresi 25% 25
4. Kreatifitas 15 % 15
Jumlah 100% 100
Atau kita bisa membuat rentang nilai untuk realitas obyektif hasil penampilan siswa
Nama Intonasi Lafal Ekspresi Kreatifitas Jumlah
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
Keterangan Pengisian Kolom;
Kode dan rentang nilai
SB (sangat baik) ; 90 -100
B (Baik) ; 80 -90
C (Cukup) ; 70 -80
K (Kurang) ; 60-70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pokok-pokok Pikiran
Segata/adi-adi/pattun adalah salah satu jenis sastra lisan lampung adalah merupakan salah satu pencerminan tata kehidupan masyarakat yang harus dipelihara dan ditumbuhkembangkan, untuk kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai warisan budaya.
Segata/adi-adi/pattun adalah juga merupakan salah satu kesenian rakyat lampung yang mencerminkan kehidupan masyarakat dan sebagi perwujudan simbolis nilai-nilai dan norma-norma kehidupan masyarakat lampung.
Sesuai dengan situasi dan kondisi tersebut maka keberadaan Segata/adi-adi/pattun mengalami perkembangan seiring dengan perjalanan waktu, sehingga proses pembinaan dan pengembangan Segata/adi-adi/pattun ini pun mengalami proses yang beragam. Untuk itu sangat perlu adanya pembenahan, perbaikan dan kreasi supaya Segata/adi-adi/pattun tersebut mampu tampil sebagi sosok yang utuh dan dapat menjadi identitas provinsi Lampung.
Penerbitan CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun adalah sebagai media yang inovatif agar Segata/adi-adi/pattun dapat diterima oleh masyarakat dan dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang lebih menarik dan membangkitkan imajinasi masyarakat supaya mampu berapreasiasi dalam rangka usaha pelestarian dan upaya pengembangan segata/adi-adi/pattun lampung tersebut.
Selain pokok pikiran di atas penerbitan CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun ini mampu mewujudkan;
1. Segata/adi-adi/pattun adalah lagu daerah rakyat lampung , merupakan hasil kesenian yang mencerminkan tata hidup masyarakat lampung sebagai perwujudan symbol tata nilai dan pola hidup yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat
2. Ragam unsure seni yang mendukung seperti melodi, lirik, instrument dan vocal memberikan sumber inspirasi dan daya kreatifitas bagi pencita lagu atau seni tradisi lisan untu mencipta karya baru dengan tetap berakar pada Segata/adi-adi/pattun yang melekat dan dihayati oleh masyarakat
3. Segata/adi-adi/pattun pada awal kelahirannya berkembang pada lingkup tertentu yang nantinya mampu berkembang ke lingkup yang lebih luas sebagai salah satu alat komunikasi
4. Segata/adi-adi/pattun ini kini dapat dikreasi utuk lebih tampil media elektronik yang lebih inovatif.
B. Alasan yang Mendasari Pembuatan CD Pembelajaran
Alasan yang mendorong untuk memilih materi Segata/adi-adi/pattun dibuat CD pembelajaran adalah;
1. Masih kurangnya tulisan tentang Segata/adi-adi/pattun yang bersifat teknis, sedangkan banyak kalangan berminat mempelajari Segata/adi-adi/pattun dijadikan pedoman pembinaan dan pengajaran.
2. Masih kurangnya media visual yang memunculkan Segata/adi-adi/pattun .
3. Segata/adi-adi/pattun sebagai salah satu cabang seni vokal adalah salah satu manifestasi masyarakat lampung yang perlu didokumentasikan melalui tulisan dan dalam bentuk visual yang bersifat teknis agar simbol-simbol yang terkandung di dalamnya dapat menjadi cirri yang khas provinsi Lampung.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penerbitan media visual CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun adalah sebagai berikut;
1. Untuk pelestarian Segata/adi-adi/pattun sebagai salah satu cabang seni di daerah Lampung, sehingga keberadaannya tetap terpelihara dengan baik dan utuh selanjutnya dapat dihayati dan dihargai oleh generasi selanjutnya
2. Untuk menambah perbendaharaan inventarisasi koleksi seni daerah Lampung khususnyaSegata/adi-adi/pattun sehingga masyarakat luas lebih mengenal Segata/adi-adi/pattun, untuk selanjutnya dapat menambah wawasan seni sastra lisanlampung dan keaneka ragaman budaya Indonesia.
3. Untuk dijadikan media pembelajaran dan pembaharuan kreasi dalam rangka upaya pembinaan dan pengembangan Segata/adi-adi/pattun di masa yang akan datang.
BAB II
MATERI I
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat Lampung kaya akan hasil-hasil kebudayaan. Kebudayaan tersebut tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Bentuknya beraneka ragam. Ada yang berwujud norma dan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, tradisi, adat- istiadat dan juga seni. Nilai seni ini pun bermacam-macam. Ada seni kerajinan untuk masyarakat Lampung terkenal dengan hasil kerajinan tapis. Dalam bidang seni rupa ada ukiran-ukiran ornament lampung yang bahan bakunya adalah kayu jati, ada juga seni yang dapat dinikmati keindahannya melalui pendengaran yaitu dengan mendengar kalimat-kalimat satra yang indah.
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan ide, semangat atau keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan pesona dengan bahasa sebagai medianya. Dalam wujudnya karya satra mempunyai dua aspek penting yaitu isi dan bentuk. Aspek isi adalah tentang pengalaman hidup manusia, sedangkan aspek bentuk adalah hal-hal yang berhubungan dengan cara penyampaian, cara pengarang memanfaatkan bahasa untuk mewadahi isi karya itu.
Sastra tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sebab sastra dihasilkan pengarang dari penghayatan atas kehidupan. Kehidupan akan membantu kita dalam memahami sastra. Sebaliknya seseorang yang banyak membaca dan menghayati sastra relative akan memilikki kepekaan terhadap direka pengarang. Dalam dunia rekaan itu kita berhadapan dengan manusia rekaan yang menggeluti berbagai persoalan hidup. Penghuni dunia rekaan itu mengalami kehidupan sesuai dengan keinginan, cita-cita, atau gagasan pengarang.
Kehidupan bukan sekedar untuk dipahami, melainkan untuk dijalani atau dialami. Menjalani kehidupan yang sudah dipahami terlebih dahulu akan lain dengan menjalani kehidupan yang sebelumnya tidak kita pahami. Memahami hidup pada dasarnya adalah mempersiapkan diri. Memang hidup tidak pernah dapat dipersiapkan. Akan tetapi dengan mempejari kehidupan orang lain kita akan lebih siap.
Sastra merupkan karya seni. Sastra diciptakan melalui daya kreatifitas. Kreatifitas sastrawan menemukan dan memilih kemungkinan –kemungkinan yang terbaik sebagai bahan atau karyanya merupakan suatu keharusan. Tanpa kreatifitas itu tidak mungkin suatu karya sastra yang bermutu dapat diperoleh. Sastrawan yang kreatif bermakna sastrawan yang sanggup menemukan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat. Kesanggupan sastrawan menemukan nilai-nilai terbaik yang akan dijadikan tema karyanya merupakan suatu hal yang berhubungan dengan mutu kreatifitas tersebut.
Untuk menyatakan suatu karya bermutu atau tidak, sekurang-kurangnya karya sastra itu memenuhi satu dari beberapa hal berikut ini.
1. Karya sastra itu komunikatif. Artinya, karya sastra itu bisa dipahami oleh orang banyak, tidak hanya bisa dipahami oleh orang etrtentu atau hanya dipahami oleh si pengarang. Hal ini berkaitan erat dengan aspek bahasa yang digunakan.
2. Karya satra itu memiliki pola atau bentuk yang teratur. Artinya bentuk atau olanya berstruktur, jalan pikiran yang dikemukakan tidak terputus-putus dan mudah dipahami oleh orang banyak
3. Karya sastra itu bisa menghibur . karya sastra yang baik harus bisa menghibur para penikmatnya. Penikmat sastra kalau membaca atau mendengar karya sastra itu merasa senang.
4. Karya sastra itu dapat memberikan nilai tambah bagi penikmatnya. Karya sastra yang baik harus dapat menambah wawasan pengetahuan penikmatnya atau dapat dijadikan alat untuk memanusiakan manusia.
B. Letak Sastra dalam Kerangka Kebudayaan Nasional
Jika memperhatikan unsur universal kebudayaan, kita dapat menemukan antara lain, dua unsur yang terpisah yaitu unsur bahasa dan kesenian (Koentjaraningrat, 1974:12). Bahasa merupakan hasil budi daya manusia untuk alat komunikasi secara verbal, sedangkan kesenian merupakan hasil budi daya manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah dan menyenangkan. Sastra dengan berbagai cirinya, merupakan salah satu bentuk seni yang menggunakan bahasa sebagai medianya.
Menurut Koentjaraningrat, (1974:25), sastra merupakan pranata kebudayaan yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dalam menyatakan rasa keindahan dan untuk rekreasi.
Syarat mutlak suatu kebudayaan nasional adalah bahwa budaya itu ahrus bersifat khas dan harus dapat dibanggakan oleh masyarakat pendudkungnya. Agar dapat menjadi kebanggaan masyarakat, kebudayaan yang bersifat khas itu dan harus dapat dikembangkan.
Koentjaraningrat, (1974:106-108), mengemukakan bahwa dari tujuh unsur kebudayaanyang universal ( system teknologi, system mata pencaharian, kemasyarakatan, bahasa, sisitem pengetahuan religi dan kesenian), hanya satu unsur yang dapat memperlihatkan secara menonjol cirri yang bersifat khas dan dapat dibanggakan, yaitu unsure kesenian.
C. Sastra Lisan Lampung
Sastra Lisan adalah sastra yang hidup secara lisan, yang tersebar dalam bentuk tidak tertulis. Sastra lisan lampung merupakan milik kolektif etnis lampung dan bersifat anonim. Sastra itu banyak tersebar pada masyaraka dan merupakan bagian yang sangat penting dari kekayaan budaya etnis kebudaya etnis Lampung.
D. Jenis Sastra Lisan Lampung
Sastra lisan lampung dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu;
1. Peribahasa
2. Teteduhan
3. Mantara
4. Puisi
5. Cerita rakyat
E. Fungsi Sastra Lisan Lampung
Secara umum sastra lisan lampung memilki fungsi sebagai berikut;
1. Pengungkap alam pikiran, sikap dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat lampung
2. Penyampai gagasan-gagasan yang mendukung pembangunan manusia seutuhnya
3. Pendorong untuk memahami, mencintai, dan membina kehidupan dengan baik
4. Pemupuk rasa persatuan dan saling pengertian antar sesama
5. Penunjang pengembangan bahasa dan kebudayaan Lampung
6. Penunjang perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
F. Cara Penyebaran Sastra Lisan Lampung
Yang dimaksud penyebaran di sini adalah pelestarian sastra lisan lampung., baik pada masa lalu mau pun pada masa yang sekarang.
a. Cara penyebaran sastra lisan masa lalu yaitu melalui:
1. Secara lisan dan turun temurun
2. Pada waktu kumpul bersama mengejakan kerajinan tangan
3. Pada saat beramai-ramai bekerja di ladang atau di sawah
4. Pada saat upacara penyambutan tamu secara adat
5. Pada saat upacara pemberian gelar /adok/adek
6. Pada acara muda mudi
7. Ketika acara berbalas pantun dalam rangka berlansungnya acara cangget
8. Ketika berlangsung acara pelepasan mempelai
b. Cara penyebaran sastra lisan massa sekarang yaitu melalui
1. Surat kabar
2. Majalah
3. Radio
4. TV, media visual dan media lainnya.
G. Peran Guru dalam Penyampaian Sastra Lisan Lampung
Dalam pembelajaran guru memegang peranan sangat penting. Peranan ini akan sangat menentukan untuk ketercapaian suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila semua komponen yang terlibat dalam proses itu mampu bekerja sama mewujudkan tujuan sesuai dengan kebutuhan peserta didik . Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tersebut seorang guru harus mampu menjadi figure yang menarik dan disukai peserta didik.
Maka pertanyaan pertama yang muncul yaitu “Bagaimanakah menjadi seorang guru yang How The Best Teacher. Ada beberapa aspek yang perlu kita camkan dan diperhatikan yaitu sebagai berikut;
1. Performance
- Penampilan yang baik
2. Knowledge
- Memiliki Imtaq dan Iptek
3. Strategi
- Cinta
- Model pembelajaran
Pertanyaan kedua “Adakah Model Pembelajaran Paling Efektif.
(Drs. H. muhammmad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar)
• Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi. Untuk menentukan model yang paling sesuai guru harus mengetahui karateristik peserta didik. Hal ini dap kita mulai dari kelas.
• Pemilihan model pembelajaran untuk diterapkan guru di dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal:
- Tujuan pembelajaran
- Sifat materi pelajaran
- Ketersediaan fasilitas
- Kondisi peserta didik
- Alokasi waktu yang tersedia
• Ciri Model Pembelajaran yang Baik
Model Pembelajaran yang baik yaitu bila memenuhi kritria berikut ini;
- Adanya keterlibatan intelektual, emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat dan pembentukan sikap
- Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
- Guru bertindak sebagai fasilitator, mediator dan motivator kegiatan peserta didik
- Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
• Strategi di Kelas
Strategi ini dapat dilakukan dengan CINTA. Apakah cinta itu?
CINTA adalah sebagai berikut:
1. Cermat
Sesuai dengan SK, KD dan Indikator
2. Indah
Sajikan materi semenarik mungkin
Tidak membosankan
3. Namai
- Gunakan nama istilah yang kreatif ( untuk materi hafalan tertentu)
- Contoh- contoh (contoh soal dimulai dari contoh yang paling dekat dengan siswa)
- rumus-rumus khusus yang unik sehingga membuat siswa lebih ingat secara
melekat .
- Penyelesaian soal atau tugas
4. Tim
Adanya interaksi Guru dan Siswa
5. Adakan Evaluasi
- Perbaikan
Uraian diatas dapat dijadikan sebagai salah satu alternative guru dalam funsinya sebagai pemegang peranan penting dalam pembelajaran. Khususnya untuk pembelajaran sastra lisan Lampung, dengan tetap memperhatikan fasilitas dan kebutuhan yang ada pada sekolah masing-masing.
H. Evaluasi Penampilan Sastra Lisan
Evaluasi merupakan komponen dari pembelajaran yang sangat penting untuk mengetahui sejauhmana proses pembelajaran yang telah kita lakukan berhasil atau tidak . Alat ukurnya yaitu penilaian atau evaluasi. Penilaian untuk hasil belajar materi sastra lisan ada dua macam, yaitu;
1. Tertulis
Untuk bentuk tes tertulis dapat berupa uraian dan pilihan ganda.
Bentuk tes ini tepat untuk mengetahui sejauhmana siswa mampu memahami pengetahuan umum tentang konsep segata dan makna segata
2. Praktek
Untuk materi sastra lisan ini ada aspek yang harus diukur yang berhubungan dengan penampilan siswa. Aspek tersebut yaitu;
- lafal dan intonasi,
- ekspresi dan penghayatan,
- kreatifitas siswa bisa dihubugkan dengan suara, music dan property lain yang mendukung penampilan satra lisan tersebut sehingga lebih aspiratif.
Sebagai contoh perbandingan proporsi angka yang sesuai yaitu sebagai berikut;
No Aspek penilaian Bobot Nilai
1. Intonasi 35% 35
2. Lafal 25% 25
3. Ekspresi 25% 25
4. Kreatifitas 15 % 15
Jumlah 100% 100
Atau kita bisa membuat rentang nilai untuk realitas obyektif hasil penampilan siswa
Nama Intonasi Lafal Ekspresi Kreatifitas Jumlah
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
Keterangan Pengisian Kolom;
Kode dan rentang nilai
SB (sangat baik) ; 90 -100
B (Baik) ; 80 -90
C (Cukup) ; 70 -80
K (Kurang) ; 60-70
PENDAHULUAN
A. Pokok-pokok Pikiran
Segata/adi-adi/pattun adalah salah satu jenis sastra lisan lampung adalah merupakan salah satu pencerminan tata kehidupan masyarakat yang harus dipelihara dan ditumbuhkembangkan, untuk kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai warisan budaya.
Segata/adi-adi/pattun adalah juga merupakan salah satu kesenian rakyat lampung yang mencerminkan kehidupan masyarakat dan sebagi perwujudan simbolis nilai-nilai dan norma-norma kehidupan masyarakat lampung.
Sesuai dengan situasi dan kondisi tersebut maka keberadaan Segata/adi-adi/pattun mengalami perkembangan seiring dengan perjalanan waktu, sehingga proses pembinaan dan pengembangan Segata/adi-adi/pattun ini pun mengalami proses yang beragam. Untuk itu sangat perlu adanya pembenahan, perbaikan dan kreasi supaya Segata/adi-adi/pattun tersebut mampu tampil sebagi sosok yang utuh dan dapat menjadi identitas provinsi Lampung.
Penerbitan CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun adalah sebagai media yang inovatif agar Segata/adi-adi/pattun dapat diterima oleh masyarakat dan dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang lebih menarik dan membangkitkan imajinasi masyarakat supaya mampu berapreasiasi dalam rangka usaha pelestarian dan upaya pengembangan segata/adi-adi/pattun lampung tersebut.
Selain pokok pikiran di atas penerbitan CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun ini mampu mewujudkan;
1. Segata/adi-adi/pattun adalah lagu daerah rakyat lampung , merupakan hasil kesenian yang mencerminkan tata hidup masyarakat lampung sebagai perwujudan symbol tata nilai dan pola hidup yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat
2. Ragam unsure seni yang mendukung seperti melodi, lirik, instrument dan vocal memberikan sumber inspirasi dan daya kreatifitas bagi pencita lagu atau seni tradisi lisan untu mencipta karya baru dengan tetap berakar pada Segata/adi-adi/pattun yang melekat dan dihayati oleh masyarakat
3. Segata/adi-adi/pattun pada awal kelahirannya berkembang pada lingkup tertentu yang nantinya mampu berkembang ke lingkup yang lebih luas sebagai salah satu alat komunikasi
4. Segata/adi-adi/pattun ini kini dapat dikreasi utuk lebih tampil media elektronik yang lebih inovatif.
B. Alasan yang Mendasari Pembuatan CD Pembelajaran
Alasan yang mendorong untuk memilih materi Segata/adi-adi/pattun dibuat CD pembelajaran adalah;
1. Masih kurangnya tulisan tentang Segata/adi-adi/pattun yang bersifat teknis, sedangkan banyak kalangan berminat mempelajari Segata/adi-adi/pattun dijadikan pedoman pembinaan dan pengajaran.
2. Masih kurangnya media visual yang memunculkan Segata/adi-adi/pattun .
3. Segata/adi-adi/pattun sebagai salah satu cabang seni vokal adalah salah satu manifestasi masyarakat lampung yang perlu didokumentasikan melalui tulisan dan dalam bentuk visual yang bersifat teknis agar simbol-simbol yang terkandung di dalamnya dapat menjadi cirri yang khas provinsi Lampung.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penerbitan media visual CD Pembelajaran Segata/adi-adi/pattun adalah sebagai berikut;
1. Untuk pelestarian Segata/adi-adi/pattun sebagai salah satu cabang seni di daerah Lampung, sehingga keberadaannya tetap terpelihara dengan baik dan utuh selanjutnya dapat dihayati dan dihargai oleh generasi selanjutnya
2. Untuk menambah perbendaharaan inventarisasi koleksi seni daerah Lampung khususnyaSegata/adi-adi/pattun sehingga masyarakat luas lebih mengenal Segata/adi-adi/pattun, untuk selanjutnya dapat menambah wawasan seni sastra lisanlampung dan keaneka ragaman budaya Indonesia.
3. Untuk dijadikan media pembelajaran dan pembaharuan kreasi dalam rangka upaya pembinaan dan pengembangan Segata/adi-adi/pattun di masa yang akan datang.
BAB II
MATERI I
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat Lampung kaya akan hasil-hasil kebudayaan. Kebudayaan tersebut tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Bentuknya beraneka ragam. Ada yang berwujud norma dan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, tradisi, adat- istiadat dan juga seni. Nilai seni ini pun bermacam-macam. Ada seni kerajinan untuk masyarakat Lampung terkenal dengan hasil kerajinan tapis. Dalam bidang seni rupa ada ukiran-ukiran ornament lampung yang bahan bakunya adalah kayu jati, ada juga seni yang dapat dinikmati keindahannya melalui pendengaran yaitu dengan mendengar kalimat-kalimat satra yang indah.
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan ide, semangat atau keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan pesona dengan bahasa sebagai medianya. Dalam wujudnya karya satra mempunyai dua aspek penting yaitu isi dan bentuk. Aspek isi adalah tentang pengalaman hidup manusia, sedangkan aspek bentuk adalah hal-hal yang berhubungan dengan cara penyampaian, cara pengarang memanfaatkan bahasa untuk mewadahi isi karya itu.
Sastra tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sebab sastra dihasilkan pengarang dari penghayatan atas kehidupan. Kehidupan akan membantu kita dalam memahami sastra. Sebaliknya seseorang yang banyak membaca dan menghayati sastra relative akan memilikki kepekaan terhadap direka pengarang. Dalam dunia rekaan itu kita berhadapan dengan manusia rekaan yang menggeluti berbagai persoalan hidup. Penghuni dunia rekaan itu mengalami kehidupan sesuai dengan keinginan, cita-cita, atau gagasan pengarang.
Kehidupan bukan sekedar untuk dipahami, melainkan untuk dijalani atau dialami. Menjalani kehidupan yang sudah dipahami terlebih dahulu akan lain dengan menjalani kehidupan yang sebelumnya tidak kita pahami. Memahami hidup pada dasarnya adalah mempersiapkan diri. Memang hidup tidak pernah dapat dipersiapkan. Akan tetapi dengan mempejari kehidupan orang lain kita akan lebih siap.
Sastra merupkan karya seni. Sastra diciptakan melalui daya kreatifitas. Kreatifitas sastrawan menemukan dan memilih kemungkinan –kemungkinan yang terbaik sebagai bahan atau karyanya merupakan suatu keharusan. Tanpa kreatifitas itu tidak mungkin suatu karya sastra yang bermutu dapat diperoleh. Sastrawan yang kreatif bermakna sastrawan yang sanggup menemukan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat. Kesanggupan sastrawan menemukan nilai-nilai terbaik yang akan dijadikan tema karyanya merupakan suatu hal yang berhubungan dengan mutu kreatifitas tersebut.
Untuk menyatakan suatu karya bermutu atau tidak, sekurang-kurangnya karya sastra itu memenuhi satu dari beberapa hal berikut ini.
1. Karya sastra itu komunikatif. Artinya, karya sastra itu bisa dipahami oleh orang banyak, tidak hanya bisa dipahami oleh orang etrtentu atau hanya dipahami oleh si pengarang. Hal ini berkaitan erat dengan aspek bahasa yang digunakan.
2. Karya satra itu memiliki pola atau bentuk yang teratur. Artinya bentuk atau olanya berstruktur, jalan pikiran yang dikemukakan tidak terputus-putus dan mudah dipahami oleh orang banyak
3. Karya sastra itu bisa menghibur . karya sastra yang baik harus bisa menghibur para penikmatnya. Penikmat sastra kalau membaca atau mendengar karya sastra itu merasa senang.
4. Karya sastra itu dapat memberikan nilai tambah bagi penikmatnya. Karya sastra yang baik harus dapat menambah wawasan pengetahuan penikmatnya atau dapat dijadikan alat untuk memanusiakan manusia.
B. Letak Sastra dalam Kerangka Kebudayaan Nasional
Jika memperhatikan unsur universal kebudayaan, kita dapat menemukan antara lain, dua unsur yang terpisah yaitu unsur bahasa dan kesenian (Koentjaraningrat, 1974:12). Bahasa merupakan hasil budi daya manusia untuk alat komunikasi secara verbal, sedangkan kesenian merupakan hasil budi daya manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah dan menyenangkan. Sastra dengan berbagai cirinya, merupakan salah satu bentuk seni yang menggunakan bahasa sebagai medianya.
Menurut Koentjaraningrat, (1974:25), sastra merupakan pranata kebudayaan yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dalam menyatakan rasa keindahan dan untuk rekreasi.
Syarat mutlak suatu kebudayaan nasional adalah bahwa budaya itu ahrus bersifat khas dan harus dapat dibanggakan oleh masyarakat pendudkungnya. Agar dapat menjadi kebanggaan masyarakat, kebudayaan yang bersifat khas itu dan harus dapat dikembangkan.
Koentjaraningrat, (1974:106-108), mengemukakan bahwa dari tujuh unsur kebudayaanyang universal ( system teknologi, system mata pencaharian, kemasyarakatan, bahasa, sisitem pengetahuan religi dan kesenian), hanya satu unsur yang dapat memperlihatkan secara menonjol cirri yang bersifat khas dan dapat dibanggakan, yaitu unsure kesenian.
C. Sastra Lisan Lampung
Sastra Lisan adalah sastra yang hidup secara lisan, yang tersebar dalam bentuk tidak tertulis. Sastra lisan lampung merupakan milik kolektif etnis lampung dan bersifat anonim. Sastra itu banyak tersebar pada masyaraka dan merupakan bagian yang sangat penting dari kekayaan budaya etnis kebudaya etnis Lampung.
D. Jenis Sastra Lisan Lampung
Sastra lisan lampung dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu;
1. Peribahasa
2. Teteduhan
3. Mantara
4. Puisi
5. Cerita rakyat
E. Fungsi Sastra Lisan Lampung
Secara umum sastra lisan lampung memilki fungsi sebagai berikut;
1. Pengungkap alam pikiran, sikap dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat lampung
2. Penyampai gagasan-gagasan yang mendukung pembangunan manusia seutuhnya
3. Pendorong untuk memahami, mencintai, dan membina kehidupan dengan baik
4. Pemupuk rasa persatuan dan saling pengertian antar sesama
5. Penunjang pengembangan bahasa dan kebudayaan Lampung
6. Penunjang perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
F. Cara Penyebaran Sastra Lisan Lampung
Yang dimaksud penyebaran di sini adalah pelestarian sastra lisan lampung., baik pada masa lalu mau pun pada masa yang sekarang.
a. Cara penyebaran sastra lisan masa lalu yaitu melalui:
1. Secara lisan dan turun temurun
2. Pada waktu kumpul bersama mengejakan kerajinan tangan
3. Pada saat beramai-ramai bekerja di ladang atau di sawah
4. Pada saat upacara penyambutan tamu secara adat
5. Pada saat upacara pemberian gelar /adok/adek
6. Pada acara muda mudi
7. Ketika acara berbalas pantun dalam rangka berlansungnya acara cangget
8. Ketika berlangsung acara pelepasan mempelai
b. Cara penyebaran sastra lisan massa sekarang yaitu melalui
1. Surat kabar
2. Majalah
3. Radio
4. TV, media visual dan media lainnya.
G. Peran Guru dalam Penyampaian Sastra Lisan Lampung
Dalam pembelajaran guru memegang peranan sangat penting. Peranan ini akan sangat menentukan untuk ketercapaian suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila semua komponen yang terlibat dalam proses itu mampu bekerja sama mewujudkan tujuan sesuai dengan kebutuhan peserta didik . Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tersebut seorang guru harus mampu menjadi figure yang menarik dan disukai peserta didik.
Maka pertanyaan pertama yang muncul yaitu “Bagaimanakah menjadi seorang guru yang How The Best Teacher. Ada beberapa aspek yang perlu kita camkan dan diperhatikan yaitu sebagai berikut;
1. Performance
- Penampilan yang baik
2. Knowledge
- Memiliki Imtaq dan Iptek
3. Strategi
- Cinta
- Model pembelajaran
Pertanyaan kedua “Adakah Model Pembelajaran Paling Efektif.
(Drs. H. muhammmad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar)
• Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi. Untuk menentukan model yang paling sesuai guru harus mengetahui karateristik peserta didik. Hal ini dap kita mulai dari kelas.
• Pemilihan model pembelajaran untuk diterapkan guru di dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal:
- Tujuan pembelajaran
- Sifat materi pelajaran
- Ketersediaan fasilitas
- Kondisi peserta didik
- Alokasi waktu yang tersedia
• Ciri Model Pembelajaran yang Baik
Model Pembelajaran yang baik yaitu bila memenuhi kritria berikut ini;
- Adanya keterlibatan intelektual, emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat dan pembentukan sikap
- Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
- Guru bertindak sebagai fasilitator, mediator dan motivator kegiatan peserta didik
- Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
• Strategi di Kelas
Strategi ini dapat dilakukan dengan CINTA. Apakah cinta itu?
CINTA adalah sebagai berikut:
1. Cermat
Sesuai dengan SK, KD dan Indikator
2. Indah
Sajikan materi semenarik mungkin
Tidak membosankan
3. Namai
- Gunakan nama istilah yang kreatif ( untuk materi hafalan tertentu)
- Contoh- contoh (contoh soal dimulai dari contoh yang paling dekat dengan siswa)
- rumus-rumus khusus yang unik sehingga membuat siswa lebih ingat secara
melekat .
- Penyelesaian soal atau tugas
4. Tim
Adanya interaksi Guru dan Siswa
5. Adakan Evaluasi
- Perbaikan
Uraian diatas dapat dijadikan sebagai salah satu alternative guru dalam funsinya sebagai pemegang peranan penting dalam pembelajaran. Khususnya untuk pembelajaran sastra lisan Lampung, dengan tetap memperhatikan fasilitas dan kebutuhan yang ada pada sekolah masing-masing.
H. Evaluasi Penampilan Sastra Lisan
Evaluasi merupakan komponen dari pembelajaran yang sangat penting untuk mengetahui sejauhmana proses pembelajaran yang telah kita lakukan berhasil atau tidak . Alat ukurnya yaitu penilaian atau evaluasi. Penilaian untuk hasil belajar materi sastra lisan ada dua macam, yaitu;
1. Tertulis
Untuk bentuk tes tertulis dapat berupa uraian dan pilihan ganda.
Bentuk tes ini tepat untuk mengetahui sejauhmana siswa mampu memahami pengetahuan umum tentang konsep segata dan makna segata
2. Praktek
Untuk materi sastra lisan ini ada aspek yang harus diukur yang berhubungan dengan penampilan siswa. Aspek tersebut yaitu;
- lafal dan intonasi,
- ekspresi dan penghayatan,
- kreatifitas siswa bisa dihubugkan dengan suara, music dan property lain yang mendukung penampilan satra lisan tersebut sehingga lebih aspiratif.
Sebagai contoh perbandingan proporsi angka yang sesuai yaitu sebagai berikut;
No Aspek penilaian Bobot Nilai
1. Intonasi 35% 35
2. Lafal 25% 25
3. Ekspresi 25% 25
4. Kreatifitas 15 % 15
Jumlah 100% 100
Atau kita bisa membuat rentang nilai untuk realitas obyektif hasil penampilan siswa
Nama Intonasi Lafal Ekspresi Kreatifitas Jumlah
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
Keterangan Pengisian Kolom;
Kode dan rentang nilai
SB (sangat baik) ; 90 -100
B (Baik) ; 80 -90
C (Cukup) ; 70 -80
K (Kurang) ; 60-70
Jumat, 26 November 2010
ANEKA RESEP KUE BASAH
Resep Aneka Kue Basah : Kukus Susu
November 17th, 2009 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan Untuk Membuat Aneka Kue Basah Kukus Susu:
• 200 gram gula palem
• 175 gram air kelapa
• 200 gram tepung beras
• 1/2 sdt ragi instan
• 80 gram tepung terigu
• 25 gram tepung kanji
• 1 sdt garam
• 1 sdt bumbu spekuk
• 1 sdt baking powder
• 250 ml susu
Cara Membuat Aneka Kue Basah Kukus Susu:
1. Rebus gula palem dan air kelapa sampai mendidih, angkat dan diamkan sampai hangat kuku.
2. Tuang ke dalam tepung beras lalu uleni sampai kalis. Dinginkan.
3. Masukkan ragi instan, tepung terigu, garam, bumbu spekuk, baking powder dan susu sambil dikeplok-keplok selama 15 menit. Diamkan selama 25 menit.
4. Tuang ke dalam cetakan kue mangkuk lalu kukus selama 20 menit.
Resep Membuat Cake untuk Natal dan Tahun Baru : CAKE BUAH LAPIS
December 30th, 2009 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan Resep Membuat CAKE BUAH LAPIS :
• 250 gram margarin
• 200 gram gula pasir
• 5 butir telur
• 200 gram tepung terigu
• 20 gram tepung maizena
• 20 gram susu bubuk
• 15 gram cokelat bubuk
• 150 gram buah kering
Cara Membuat CAKE BUAH LAPIS ::
1. Kocok margarin dan gula pasir. Setelah lembut, tambahkan telur satu per satu. Ayak tepung terigu, maizena, dan susu bubuk.
2. Masukkan campuran tepung ke dalam margarin sambil diaduk perlahan. Tambahkan buah kering.
3. Ambil 1/4 bagian adonan dan sisanya 3/4 bagian ditambahkan cokelat bubuk. Tuang adonan cokelat ke loyang 20 cm yang telah dioles margarin lalu lapis dengan adonan putih.
4. Oven selama 35 menit dengan suhu 180 derajat Celcius.
Resep Kue Brownies: Resep Hidangan Istimewa lebaran Idul Fitri
May 30th, 2010 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan-Bahan Rese Kue Brownies :
• 175 gram dark cooking chocolate, dipotong-potong
• 100 gram margarin
• 3 butir telur
• 250 gram gula pasir
• 1/4 sendok teh garam
• 200 gram tepung terigu
• 20 gram cokelat bubuk
• 1/4 sendok teh baking powder
Cara Mengolah Kue Brownies :
1. Tim dark cooking chocolate dan margarin, sisihkan.
2. Kocok telur dan gula hingga kental.
3. Masukkan tepung terigu, cokelat, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
4. Tuang adonan ke dalam loyang brownies 11 x 22 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti.
5. Oven selama 1 jam dengan suhu 160 derajat Celsius.
Resep Kue Brownies: Resep Hidangan Istimewa lebaran Idul Fitri
May 30th, 2010 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan-Bahan Rese Kue Brownies :
• 175 gram dark cooking chocolate, dipotong-potong
• 100 gram margarin
• 3 butir telur
• 250 gram gula pasir
• 1/4 sendok teh garam
• 200 gram tepung terigu
• 20 gram cokelat bubuk
• 1/4 sendok teh baking powder
Cara Mengolah Kue Brownies :
1. Tim dark cooking chocolate dan margarin, sisihkan.
2. Kocok telur dan gula hingga kental.
3. Masukkan tepung terigu, cokelat, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
4. Tuang adonan ke dalam loyang brownies 11 x 22 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti.
5. Oven selama 1 jam dengan suhu 160 derajat Celsius.
Resep Untuk Penderita Sariawan : Lapis Kentang Kukus
December 23rd, 2009 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan:
• 250 g kentang, kupas, iris tipis
• 1 btr telur, kocok lepas
• 600 ml minyak goreng
Isi:
• 100 g daging giling
• 1/4 bh bawang bombai, iris halus
• 2 siung bawang putih, cincang
• Lada secukupnya
• Garam secukupnya
• 1 sdm saus tiram
• 1 sdt kecap manis
• 2 sdm mentega
Cara membuat:
1. Buat isi: Tumis bawang putih, bawang bombai sampai harum. Masukkan daging, masak sampai berubah warna. Tambahkan bumbu lain dan saus, aduk rata, angkat dan sisihkan.
2. Goreng irisan kentang hingga kering, susun dalam pinggan tahan panas yang telah diolesi mentega.
3. Tuangkan tumisan daging, ratakan. Masukkan kocokan telur.
4. Kukus sampai matang + 20 menit.
Resep Masakan Camilan Dadar Lapis
December 17th, 2009 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan Masakan Camilan I :
• 3 butir telur
• 1/2 buah tomat, potong kotak kecil
• 1 batang daun bawang, iris halus
• 1/4 sendok teh garam
• 1/8 sendok teh merica bubuk
Bahan Masakan Camilan II :
• 3 butir telur
• 50 gram jamur kancing, iris tipis
• 50 gram wortel, potong kotak keci
• l1/8 sendok teh garam
Bahan Masakan Camilan III :
• 3 butir telur
• 50 gram daging asap, potong kotak kecil
• 1/8 sendok teh garam
Bahan krim :
• 50 gram daun bayam rebus
• 50 cc krim kental
• 6 butir telur
• 500 cc susu
• 1/2 sendok teh garam
• 1/2 sendok teh merica bubuk
Cara Membuat Bahan Masakan Camilan Dadar Lapis :
1. Aduk bahan I lalu buat dadar.Aduk rata. Sisihkan. Lakukan hal sama untuk bahan II dan III.
2. Blender daun bayam dan susu. Tambahkan krim, garam, dan merica,
3. Oles pinggan tahan panas 22 cm dengan margarin. Tuang 2 sendok makan bahan krim. Letakkan selembar dadar lapis I lalu siramkan bahan krim. Letakkan selembar dadar II. Siramkan bahan krim. Tutup dengan dadar III. Lakukan sampai habis.
4. Oven adonan sambil direndam dalam loyang berisi air selama 45 menit. Sajikan dengan saus sambal.
November 17th, 2009 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan Untuk Membuat Aneka Kue Basah Kukus Susu:
• 200 gram gula palem
• 175 gram air kelapa
• 200 gram tepung beras
• 1/2 sdt ragi instan
• 80 gram tepung terigu
• 25 gram tepung kanji
• 1 sdt garam
• 1 sdt bumbu spekuk
• 1 sdt baking powder
• 250 ml susu
Cara Membuat Aneka Kue Basah Kukus Susu:
1. Rebus gula palem dan air kelapa sampai mendidih, angkat dan diamkan sampai hangat kuku.
2. Tuang ke dalam tepung beras lalu uleni sampai kalis. Dinginkan.
3. Masukkan ragi instan, tepung terigu, garam, bumbu spekuk, baking powder dan susu sambil dikeplok-keplok selama 15 menit. Diamkan selama 25 menit.
4. Tuang ke dalam cetakan kue mangkuk lalu kukus selama 20 menit.
Resep Membuat Cake untuk Natal dan Tahun Baru : CAKE BUAH LAPIS
December 30th, 2009 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan Resep Membuat CAKE BUAH LAPIS :
• 250 gram margarin
• 200 gram gula pasir
• 5 butir telur
• 200 gram tepung terigu
• 20 gram tepung maizena
• 20 gram susu bubuk
• 15 gram cokelat bubuk
• 150 gram buah kering
Cara Membuat CAKE BUAH LAPIS ::
1. Kocok margarin dan gula pasir. Setelah lembut, tambahkan telur satu per satu. Ayak tepung terigu, maizena, dan susu bubuk.
2. Masukkan campuran tepung ke dalam margarin sambil diaduk perlahan. Tambahkan buah kering.
3. Ambil 1/4 bagian adonan dan sisanya 3/4 bagian ditambahkan cokelat bubuk. Tuang adonan cokelat ke loyang 20 cm yang telah dioles margarin lalu lapis dengan adonan putih.
4. Oven selama 35 menit dengan suhu 180 derajat Celcius.
Resep Kue Brownies: Resep Hidangan Istimewa lebaran Idul Fitri
May 30th, 2010 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan-Bahan Rese Kue Brownies :
• 175 gram dark cooking chocolate, dipotong-potong
• 100 gram margarin
• 3 butir telur
• 250 gram gula pasir
• 1/4 sendok teh garam
• 200 gram tepung terigu
• 20 gram cokelat bubuk
• 1/4 sendok teh baking powder
Cara Mengolah Kue Brownies :
1. Tim dark cooking chocolate dan margarin, sisihkan.
2. Kocok telur dan gula hingga kental.
3. Masukkan tepung terigu, cokelat, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
4. Tuang adonan ke dalam loyang brownies 11 x 22 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti.
5. Oven selama 1 jam dengan suhu 160 derajat Celsius.
Resep Kue Brownies: Resep Hidangan Istimewa lebaran Idul Fitri
May 30th, 2010 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan-Bahan Rese Kue Brownies :
• 175 gram dark cooking chocolate, dipotong-potong
• 100 gram margarin
• 3 butir telur
• 250 gram gula pasir
• 1/4 sendok teh garam
• 200 gram tepung terigu
• 20 gram cokelat bubuk
• 1/4 sendok teh baking powder
Cara Mengolah Kue Brownies :
1. Tim dark cooking chocolate dan margarin, sisihkan.
2. Kocok telur dan gula hingga kental.
3. Masukkan tepung terigu, cokelat, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
4. Tuang adonan ke dalam loyang brownies 11 x 22 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti.
5. Oven selama 1 jam dengan suhu 160 derajat Celsius.
Resep Untuk Penderita Sariawan : Lapis Kentang Kukus
December 23rd, 2009 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan:
• 250 g kentang, kupas, iris tipis
• 1 btr telur, kocok lepas
• 600 ml minyak goreng
Isi:
• 100 g daging giling
• 1/4 bh bawang bombai, iris halus
• 2 siung bawang putih, cincang
• Lada secukupnya
• Garam secukupnya
• 1 sdm saus tiram
• 1 sdt kecap manis
• 2 sdm mentega
Cara membuat:
1. Buat isi: Tumis bawang putih, bawang bombai sampai harum. Masukkan daging, masak sampai berubah warna. Tambahkan bumbu lain dan saus, aduk rata, angkat dan sisihkan.
2. Goreng irisan kentang hingga kering, susun dalam pinggan tahan panas yang telah diolesi mentega.
3. Tuangkan tumisan daging, ratakan. Masukkan kocokan telur.
4. Kukus sampai matang + 20 menit.
Resep Masakan Camilan Dadar Lapis
December 17th, 2009 by admin Apa Komentar Anda untuk Resep Ini?.. »
Bahan Masakan Camilan I :
• 3 butir telur
• 1/2 buah tomat, potong kotak kecil
• 1 batang daun bawang, iris halus
• 1/4 sendok teh garam
• 1/8 sendok teh merica bubuk
Bahan Masakan Camilan II :
• 3 butir telur
• 50 gram jamur kancing, iris tipis
• 50 gram wortel, potong kotak keci
• l1/8 sendok teh garam
Bahan Masakan Camilan III :
• 3 butir telur
• 50 gram daging asap, potong kotak kecil
• 1/8 sendok teh garam
Bahan krim :
• 50 gram daun bayam rebus
• 50 cc krim kental
• 6 butir telur
• 500 cc susu
• 1/2 sendok teh garam
• 1/2 sendok teh merica bubuk
Cara Membuat Bahan Masakan Camilan Dadar Lapis :
1. Aduk bahan I lalu buat dadar.Aduk rata. Sisihkan. Lakukan hal sama untuk bahan II dan III.
2. Blender daun bayam dan susu. Tambahkan krim, garam, dan merica,
3. Oles pinggan tahan panas 22 cm dengan margarin. Tuang 2 sendok makan bahan krim. Letakkan selembar dadar lapis I lalu siramkan bahan krim. Letakkan selembar dadar II. Siramkan bahan krim. Tutup dengan dadar III. Lakukan sampai habis.
4. Oven adonan sambil direndam dalam loyang berisi air selama 45 menit. Sajikan dengan saus sambal.
Rabu, 10 November 2010
Program Kerja Lab Komputer
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian dan Latar Belakang
1.1 Latar Belakang
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Berdasarkan KTSP 2006 mencakup bahan kajian tentang Hardware dan Software. Pada Mata Pelajaran ini, konsep dan sub konsep dipelajari melalui Teori dan Praktek dengan fokus pada pengembangan keterampilan proses. Idealnya setiap topik dari pelajaran TIK sebaiknya diajarkan melalui peragaan kepada siswa, baik dalam bentuk Praktek atau demonstrasi.
Untuk mendukung fungsi dan tujuan pembelajaran TIK di SMP, diperlukan sarana dan petugas yang siap membantu kelancaran pelaksanaan praktikum atau demonstrasi yang diperlukan oleh guru TIK.
1.2 Dasar/Landasan Hukum
Pasal 37 UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional.
Kurikulum 2004
Program Sekolah
1.3 Maksud dan Tujuan
Mewujudkan tujuan Pendidikan nasional dengan memperhatikan tahapan perkembangan peserta anak didik dan kesesuaianya dengan kebutuhan nasional, perkembangan IPTEK serta Kesenian yang sesuai dengan jenis dan jenjang satuan pendidikan yaitu SMP sebagai jenjang Pendidikan Dasar seperti di SMP Muhammadiyah 1 Ambarawa khususnya pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
1.4 Sasaran
Sasaran kegiatan Laboratorium Komputer yang ingin dicapai adalah Program Pengajaran dan Pembelajaran yang mendukung pencapaian Tujuan Satuan Pendidikan SMP pada mata pelajaran TIK yang bermuara pada perwujudan atau pencapaian tujuan Pendidikan Nasional yaitu “ Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya melalui jenjang pendidikan SMP “, khususnya SMP Muhammadiyah 1 Ambarawa
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pendidikan di laboratorium Komputer meliputi :
Penguasaan Harware dan Sofware Komputer
1.6 Sistematika
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar/Landasan Hukum .
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sasaran
1.5 Ruang Lingkup
1.6 Sistimatika
4. BAB II. PENGORGANISASIAN
2.1 Pengorganisasian
2.2 Struktur Organisasi
2.3 Jadwal Praktikum
5. BAB III. LABORATORIUM
3.1 Denah Laboratorium
3.2 Inventaris Laboratorium
6.BAB IV. PROGRAM LABORAN TAHUN PELAJARAN 2008 - 2009
4.1 Program Kerja
4.2 Daftar Barang dan Bahan yang diperlukan
7. BAB V. PENUTUP
8. LAMPIRAN-LAMPIRAN :
BAB II
PENGORGANISASIAN
2.1. Pengorganisasian
2.1.1 Struktur Organisasi
= Garis Komando
= Garis Koordinasi
2.1.2 Susunan Personal
Pelindung / Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
Koordinator : PKS Sarana
2.1.3 Daftar Guru Mata Pelajaran TIK
No Nama Kelas
1. Muamar Dodi Prasetyo,SS 7a, 7b, 8a,8b,9a,9b
2.2 Pembagian Tugas
Pelindung / Penanggung Jawab
1. Memberikan perlindungan / pengayoman
2. Melakukan pengawasan dan penilaian
3. Memberikan pengarahan
Koordinator
1. Melakukan koordinasi
2. Memberikan bimbingan dan pengarahan
3. Melakukan pengawasan
4. Melaporkan kepada Kepala Sekolah
Petugas
1. Melakukan pendataan inventaris barang
2. Menata barang inventaris menurut fungsinya
3. Melakukan perbaikan pada barang inventaris yang masih bias diperbaiki
4. Mengatur jadwal penggunaan laboratorium Komputer
5. Memberikan laporan kondisi barang – barang inventaris
6. Melakukan pengawasan penggunaan barang inventaris
7. Melaporkan kejadian – kejadian penting yang berkaitan dengan penggunaan barang inventaris
8. Melakukan pengecekan kondisi barang secara rutin
2.3. Tata Tertib Penggunaan Laboratorium Komputer
1. Siswa dilarang menggunakan computer tanpa seijin guru/petugas
2. Siswa menjaga kebersihan selama di dalam ruang lab computer
3. Siswa dilarang membuat keributan / gaduh atau bermain – main selama di ruang lab. Computer.
4. Siswa dilarang merubah atau menghapus program – program yang ada di computer tanpa seijin guru / petugas
2.4 Jadwal Penggunaan Laboratorium
2.5
JADWAL PENGGUNAAN LABORATORIUM KOMPUTER
UNTUK KBM PAGI TAHUN PELAJARAN 2010/2011
HARI JAM PEKAN GANJIL KELAS PEKAN GENAP KELAS KET
NAMA GURU NAMA GURU
SENIN 1-2 Muamar Dodi Prasetyo, SS VII B Muamar Dodi Prasetyo, SS VII B
SELASA 5-6 Muamar Dodi Prasetyo,SS VIII A Muamar Dodi Prasetyo,SS VIII A
7-8 Muamar Dodi Prasetyo,SS VIII B Muamar Dodi Prasetyo,SS VIII B
RABU 1-2 Muamar Dodi Prasetyo,SS VII A Muamar Dodi Prasetyo,SS VII A
3 -4 Muamar Dodi Prasetyo,SS IX B Muamar Dodi Prasetyo,SS IX B
KAMIS 6 - 7 Muamar Dodi Prasetyo, SS IX A Muamar Dodi Prasetyo, SS IX A
BAB III
LABORATORIUM KOMPUTER
3.1 Denah Ruangan Laboratorium Komputer
3.2 Inventaris Laboratorium Komputer
No
Nama Alat
Kondisi Jumlah
Baik Rusak
1 PC P4 2.4 Ghz 15 5 20
2 Monitor 17” 20 20
3 Keyboard 20 20
4 Mouse 20 20
5 Meja Komputer 20 20
6 Kursi 40 40
7 AC 1 1
8 Kipas Angin 3 3
9 MODEM SPEEDY 1 1
10 White Board 1 1
11 STABILISER TRAVO 1 1
12 Lemari 1 1
13 Sound 1 1
BAB IV
PROGRAM PETUGAS LAB KOMPUTER
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
4.1 Program Kerja
No. Jenis Kegiatan Sasaran Yang Ingin Dicapai Waktu
1.
2.
3.
4.
5.
Penyusunan Pedoman dan Program Kerja
Pendataan Inventaris Laboratorium
Komputer
Perawatan Komputer
Penyusunan Jadwal Penggunaan Lab. Komputer
Laporan Dalam pelaksanaan kegiatan dapat terencana dan sistematis.
Mengetahui data alat, bahan, dan barang yang ada di laboratorium sebagai informasi bagi sekolah dan instansi yang berkepentingan
Perawatan ini meliputi :
1. Kebersihan Lab.
2. Kebersihan Komputer secara umum
3. Pengecekan Hardware dan Sofware
Dalam pengunaan lab. Dapat optimal untuk setiap guru TIK dalam pelaksanaan praktek
Bulan Juli 2010
Bulan Juli 2010
Setiap hari kerja
4.2 Daftar Barang dan Bahan yang diperlukan
Agar seluruh program yang dibuat dapat terlaksana, tentunya diperlukan beberapa pendukung teknis baik itu sarana ataupun prasarana yang dibutuhkan oleh laboran yang belum tersedia atau yang diperlukan oleh petugas lab komputer, diantaranya sebagai berikut :
1 Jaringan Internet
2 Lan Card 20 Buah
3 Switch Hub 16 port 2 Buah
4 Monitor 17 “ 21 Buah
5 Tester Cable 1 Buah
6 Printer 1 Buah
7 Sapu 2 Buah
8 Kemoceng 2 Buah
9 Struktur Organisasi ukuran A1 1 Buah
10 Tata Tertib ukuran A1 1 Buah
11 Kwas 2 Buah
Mengetahui Ambarawa, 11 November2010
Kepala SMP Muh 1 Ambarawa Penanggung Jawab Labkom
WAHID ARSYAD, SIP, S.Pd.I SUPIPIH HANDAYANI, S.Pd
NKTAM. 970 752
BAB V
PENUTUP
Program hanyalah sebuah perangkat dalam upaya mencapai suatu tujuan. Program bukan segala – galanya, sebab masih ada factor lain yang turut menentukan yakni Sumber Daya Manusia.
Ini Berarti, suatu program baru dapat dilaksanakan dengan memahami dan mampu menterjemahkannya dalam karya nyata seperti apa yang digariskan dalam program tersebut. Di sini ada yang saling keterkaitan yakni program yang baik dan Sumber Daya manusia yang andal.
Program yang baik, tentu saja program yang didasarkan atas kenyataan dan perhitungan secara matang serta dilaksanakan dengan sebagai mana mestinya. Kita tak ingin gagal hanya karena kecerobohan dalam melaksanakan program. Kuncinya sederhana saja yakni kesungguhan dan kebersamaan
PENDAHULUAN
1. Pengertian dan Latar Belakang
1.1 Latar Belakang
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Berdasarkan KTSP 2006 mencakup bahan kajian tentang Hardware dan Software. Pada Mata Pelajaran ini, konsep dan sub konsep dipelajari melalui Teori dan Praktek dengan fokus pada pengembangan keterampilan proses. Idealnya setiap topik dari pelajaran TIK sebaiknya diajarkan melalui peragaan kepada siswa, baik dalam bentuk Praktek atau demonstrasi.
Untuk mendukung fungsi dan tujuan pembelajaran TIK di SMP, diperlukan sarana dan petugas yang siap membantu kelancaran pelaksanaan praktikum atau demonstrasi yang diperlukan oleh guru TIK.
1.2 Dasar/Landasan Hukum
Pasal 37 UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional.
Kurikulum 2004
Program Sekolah
1.3 Maksud dan Tujuan
Mewujudkan tujuan Pendidikan nasional dengan memperhatikan tahapan perkembangan peserta anak didik dan kesesuaianya dengan kebutuhan nasional, perkembangan IPTEK serta Kesenian yang sesuai dengan jenis dan jenjang satuan pendidikan yaitu SMP sebagai jenjang Pendidikan Dasar seperti di SMP Muhammadiyah 1 Ambarawa khususnya pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
1.4 Sasaran
Sasaran kegiatan Laboratorium Komputer yang ingin dicapai adalah Program Pengajaran dan Pembelajaran yang mendukung pencapaian Tujuan Satuan Pendidikan SMP pada mata pelajaran TIK yang bermuara pada perwujudan atau pencapaian tujuan Pendidikan Nasional yaitu “ Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya melalui jenjang pendidikan SMP “, khususnya SMP Muhammadiyah 1 Ambarawa
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pendidikan di laboratorium Komputer meliputi :
Penguasaan Harware dan Sofware Komputer
1.6 Sistematika
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar/Landasan Hukum .
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sasaran
1.5 Ruang Lingkup
1.6 Sistimatika
4. BAB II. PENGORGANISASIAN
2.1 Pengorganisasian
2.2 Struktur Organisasi
2.3 Jadwal Praktikum
5. BAB III. LABORATORIUM
3.1 Denah Laboratorium
3.2 Inventaris Laboratorium
6.BAB IV. PROGRAM LABORAN TAHUN PELAJARAN 2008 - 2009
4.1 Program Kerja
4.2 Daftar Barang dan Bahan yang diperlukan
7. BAB V. PENUTUP
8. LAMPIRAN-LAMPIRAN :
BAB II
PENGORGANISASIAN
2.1. Pengorganisasian
2.1.1 Struktur Organisasi
= Garis Komando
= Garis Koordinasi
2.1.2 Susunan Personal
Pelindung / Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
Koordinator : PKS Sarana
2.1.3 Daftar Guru Mata Pelajaran TIK
No Nama Kelas
1. Muamar Dodi Prasetyo,SS 7a, 7b, 8a,8b,9a,9b
2.2 Pembagian Tugas
Pelindung / Penanggung Jawab
1. Memberikan perlindungan / pengayoman
2. Melakukan pengawasan dan penilaian
3. Memberikan pengarahan
Koordinator
1. Melakukan koordinasi
2. Memberikan bimbingan dan pengarahan
3. Melakukan pengawasan
4. Melaporkan kepada Kepala Sekolah
Petugas
1. Melakukan pendataan inventaris barang
2. Menata barang inventaris menurut fungsinya
3. Melakukan perbaikan pada barang inventaris yang masih bias diperbaiki
4. Mengatur jadwal penggunaan laboratorium Komputer
5. Memberikan laporan kondisi barang – barang inventaris
6. Melakukan pengawasan penggunaan barang inventaris
7. Melaporkan kejadian – kejadian penting yang berkaitan dengan penggunaan barang inventaris
8. Melakukan pengecekan kondisi barang secara rutin
2.3. Tata Tertib Penggunaan Laboratorium Komputer
1. Siswa dilarang menggunakan computer tanpa seijin guru/petugas
2. Siswa menjaga kebersihan selama di dalam ruang lab computer
3. Siswa dilarang membuat keributan / gaduh atau bermain – main selama di ruang lab. Computer.
4. Siswa dilarang merubah atau menghapus program – program yang ada di computer tanpa seijin guru / petugas
2.4 Jadwal Penggunaan Laboratorium
2.5
JADWAL PENGGUNAAN LABORATORIUM KOMPUTER
UNTUK KBM PAGI TAHUN PELAJARAN 2010/2011
HARI JAM PEKAN GANJIL KELAS PEKAN GENAP KELAS KET
NAMA GURU NAMA GURU
SENIN 1-2 Muamar Dodi Prasetyo, SS VII B Muamar Dodi Prasetyo, SS VII B
SELASA 5-6 Muamar Dodi Prasetyo,SS VIII A Muamar Dodi Prasetyo,SS VIII A
7-8 Muamar Dodi Prasetyo,SS VIII B Muamar Dodi Prasetyo,SS VIII B
RABU 1-2 Muamar Dodi Prasetyo,SS VII A Muamar Dodi Prasetyo,SS VII A
3 -4 Muamar Dodi Prasetyo,SS IX B Muamar Dodi Prasetyo,SS IX B
KAMIS 6 - 7 Muamar Dodi Prasetyo, SS IX A Muamar Dodi Prasetyo, SS IX A
BAB III
LABORATORIUM KOMPUTER
3.1 Denah Ruangan Laboratorium Komputer
3.2 Inventaris Laboratorium Komputer
No
Nama Alat
Kondisi Jumlah
Baik Rusak
1 PC P4 2.4 Ghz 15 5 20
2 Monitor 17” 20 20
3 Keyboard 20 20
4 Mouse 20 20
5 Meja Komputer 20 20
6 Kursi 40 40
7 AC 1 1
8 Kipas Angin 3 3
9 MODEM SPEEDY 1 1
10 White Board 1 1
11 STABILISER TRAVO 1 1
12 Lemari 1 1
13 Sound 1 1
BAB IV
PROGRAM PETUGAS LAB KOMPUTER
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
4.1 Program Kerja
No. Jenis Kegiatan Sasaran Yang Ingin Dicapai Waktu
1.
2.
3.
4.
5.
Penyusunan Pedoman dan Program Kerja
Pendataan Inventaris Laboratorium
Komputer
Perawatan Komputer
Penyusunan Jadwal Penggunaan Lab. Komputer
Laporan Dalam pelaksanaan kegiatan dapat terencana dan sistematis.
Mengetahui data alat, bahan, dan barang yang ada di laboratorium sebagai informasi bagi sekolah dan instansi yang berkepentingan
Perawatan ini meliputi :
1. Kebersihan Lab.
2. Kebersihan Komputer secara umum
3. Pengecekan Hardware dan Sofware
Dalam pengunaan lab. Dapat optimal untuk setiap guru TIK dalam pelaksanaan praktek
Bulan Juli 2010
Bulan Juli 2010
Setiap hari kerja
4.2 Daftar Barang dan Bahan yang diperlukan
Agar seluruh program yang dibuat dapat terlaksana, tentunya diperlukan beberapa pendukung teknis baik itu sarana ataupun prasarana yang dibutuhkan oleh laboran yang belum tersedia atau yang diperlukan oleh petugas lab komputer, diantaranya sebagai berikut :
1 Jaringan Internet
2 Lan Card 20 Buah
3 Switch Hub 16 port 2 Buah
4 Monitor 17 “ 21 Buah
5 Tester Cable 1 Buah
6 Printer 1 Buah
7 Sapu 2 Buah
8 Kemoceng 2 Buah
9 Struktur Organisasi ukuran A1 1 Buah
10 Tata Tertib ukuran A1 1 Buah
11 Kwas 2 Buah
Mengetahui Ambarawa, 11 November2010
Kepala SMP Muh 1 Ambarawa Penanggung Jawab Labkom
WAHID ARSYAD, SIP, S.Pd.I SUPIPIH HANDAYANI, S.Pd
NKTAM. 970 752
BAB V
PENUTUP
Program hanyalah sebuah perangkat dalam upaya mencapai suatu tujuan. Program bukan segala – galanya, sebab masih ada factor lain yang turut menentukan yakni Sumber Daya Manusia.
Ini Berarti, suatu program baru dapat dilaksanakan dengan memahami dan mampu menterjemahkannya dalam karya nyata seperti apa yang digariskan dalam program tersebut. Di sini ada yang saling keterkaitan yakni program yang baik dan Sumber Daya manusia yang andal.
Program yang baik, tentu saja program yang didasarkan atas kenyataan dan perhitungan secara matang serta dilaksanakan dengan sebagai mana mestinya. Kita tak ingin gagal hanya karena kecerobohan dalam melaksanakan program. Kuncinya sederhana saja yakni kesungguhan dan kebersamaan
Senin, 08 November 2010
RPP BAHASA INDONESIA SMK SEMESTER II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Waktu : 35 X 45 menit
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
Indikator:
• Berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan dengan santun.
• Memfaatkan pola gilir dalam berkomunikasi secara efektif
Materi Ajar (Materi Pokok):
Film/naskah drama/sinetron:Unsur intrinsik;peran dialog
Diskusi kelompok:sistem dan teknik diskusi; jenis diskusi; komponen (moderator, notulis, peserta, dan publik); pola gilir (tahap-tahap pembicaraan dalam diskusi)
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
Berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan dengan santun.
Memfaatkan pola gilir dalam berkomunikasi secara efektif
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil
- Masing-masing kelompok terbagi ke dalam kelompok diskusi dan pemeranan drama satu babak
- Masing-masing kelompok membuat format penilaian pola gilir terhadap masing-masing tampilan kelompok diskusi dan pemeranan dalam drama
- Masing-masing kelompok menampilkan konteks pola gilir yang mereka pahami.
- Menyimpulkan dan memberi penguatan terhadap hasil kelompok menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi dalam bentuk komunikasi yng berbeda (drama dan diskusi kelompok)
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari pola gilir dalam berkomunikasi.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
• Bahan/Sumber Belajar:
- Kaset/VCD drama.
- Parera,J.D. (1988).Belajar Mengemukakan Pendapat
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Kode Kompetensi : 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.8 Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara dalam konteks bekerja
Indikator:
- Menggunakan kata atau ungkapan dalam memulai atau mengakhiri suatu pembicaraan baik formal maupun non-formal secara tepat dan efektif
- Menerapkan pola gilir percakapan secara aktif untuk keperluan mengajukan pertanyaan, tanggapan, pendapat, atau menyatakan pernghargaan
- Mengalihkan topik pembicaraan (topic switching) secara halus dengan menggunakan ungkapan yang tepat
- Menyatakan pendapat yang berbeda tanpa menimbulkan konflik secara halus dan santun
Materi Ajar (Materi Pokok):
Etika dan norma konversasi
Model ungkapan yang efektif
Kata/ungkapan yang bernuansa konflik
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
• Menggunakan kata atau ungkapan dalam memulai atau mengakhiri suatu pembicaraan baik formal maupun non-formal secara tepat dan efektif
• Menerapkan pola gilir percakapan secara aktif untuk keperluan mengajukan pertanyaan, tanggapan, pendapat, atau menyatakan pernghargaan
• Mengalihkan topik pembicaraan (topic switching) secara halus dengan menggunakan ungkapan yang tepat
• Menyatakan pendapat yang berbeda tanpa menimbulkan konflik secara halus dan santun
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
Membagi kelas atas kelompok-kelompok kecil
Merencanakan desain percakapan dengan konteks lingkungan kerja
Maisng-masing kelompok menunjukkan konteks percakapannya dengan menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi dengan memanfaatkan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat sehingga terjamin kelangsungan dan kenyamanan komunikasi
Mengungkapkan gagasan, tanggapan, pendapat, dan penghargaan
Mengalihkan topik pembicaraan secara halus dengan menggunakan ungkapan yang tepat
Mengungkapkan gagasan, pendapat dan pandangan yang berbeda dengan tetap menjaga keberlangsungan dan kenyamanan berkomunikasi
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin cara bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
Rekaman yang berisi model percakapan dalam konteks bekerja
Modul B. Ind. tkt. Madia
Parera,J.D. (1988). Belajar Mengemukakan Pendapat
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
(RPP)
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja
Indikator:
Menyampaikan gagasan yang tepat dengan topik diskusi
Menyanggah pendapat tanpa menimbulkan konflik dalam suatu forum diskusi dengan santun dan ekspresif
Menyampaikan argumentasi terhadap topikdiskusi yang dibicarakan
Menghargai mitra bicara yang menyampaikan argumen terhadp topik diskusi
Menyusun simpulan berdasarkan fakta, data, dan opini dengan tepat
Materi Ajar (Materi Pokok):
Teknik atau cara menyampaikan gagasan yng relevan
Ungkapan yang mendukung gagasan
Teknik atau cara menyampaikan gagasan yang berbeda atau menyanggah pendapat orang lain
Konsep dan teknik berargumentasi
Konsep dan teknik menyampaikan simpulan
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
Menyampaikan gagasan yang tepat dengan topik diskusi
Menyanggah pendapat tanpa menimbulkan konflik dalam suatu forum diskusi dengan santun dan ekspresif
Menyampaikan argumentasi terhadap topikdiskusi yang dibicarakan
Menghargai mitra bicara yang menyampaikan argumen terhadp topik diskusi
Menyusun simpulan berdasarkan fakta, data, dan opini dengan tepat
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Kelas dibagi atas dua kelompok (penyanggah dan pedukung)
- Setiap kelompok diberikan permasalahan yang sama
- Kelompok yang satu menyampkan gagasan yang relevan dengan menggunakan ungkapan yang tepat
- Kelompok yang lain menyampaikan alasan, bukti yang bertentangan dengan pendapat kelompok sebelumnya
- Mengomunikasikan argumentasi dan pernyataan penghargaan secara meyakinkan dan simpatik
- Menyampaikan simpulan dengan tepat atas dasar fakta dan opini
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari cara berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
- Tarigan,H.G. (1984). Keterampilan Berbicara
- Parera,J.D. (1988). Belajar Mengemukakan Pendapat
- Modul B. Indonesia Tkt. Madia
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja
Indikator:
- Mengemukakan gagasan, pendapat, atau komentar dalam kalimat yang menarik dan santun dengan memperhatikan butir-butir yang akan dibahas
- Menyanggah pendapat orang lain dalam kalimat yang santun dengan tetap menghargai pendapat mitra bicara
- Meyakinkan mitra bicara untuk menyetujui pendapat pembicara dengan sikap dan kalimat yang cermat, serta argumentasi yang rasional
Materi Ajar (Materi Pokok):
- Program kegiatan dari OSIS
- Butir-butir yang harus diperhatikan dalam membahas suatu program kegiatan
- Kiat yang efektif untuk menyanggah suatu program kegiatan
- Kiat yang efektif untuk meyakinkan mitra bicara
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
o Mengemukakan gagasan, pendapat, atau komentar dalam kalimat yang menarik dan santun dengan memperhatikan butir-butir yang akan dibahas
o Menyanggah pendapat orang lain dalam kalimat yang santun dengan tetap menghargai pendapat mitra bicara
o Meyakinkan mitra bicara untuk menyetujui pendapat pembicara dengan sikap dan kalimat yang cermat, serta argumentasi yang rasional
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Menelaah suatu program kegiatan OSIS
- Membahas tentang isi kegiatan dengan cara menyampaikan pendapat dalam kalimat yang santun
- Menyanggah gagasan atau pendapat secara rasional dan kritis dalam kalimat yang santun pada saat membahas program kegiatan
- Mengemukakan pendapat dengan kalimat yang baik
- Menyampaikan argumentasi dengan daya nalar yang mampu meyakinkan mitra bicara
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin belajar bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
- Keraf.G. (1987). Argumentasi dan Narasi
- Parera,J.D. (1988). Belajar Mengemukakan Pendapat
- Modul B. Ind. Tkt. Madia
- Mustakim. (1994). Membina Kemampuan Berbahasa.
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.11 Menyampaikan laporan atau presentasi lisan dalam konteks bekerja
Indikator:
- Menyampaikan fakta (dalam tuturan deskriptif, nratif, ekspositoris) yang berkenaan dengan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan
- Menyampaikan keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan deskriptif/naratif/ekspositoris) sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan secara lisan
- Menyampaikan rangkuman (kategorisasi) atau simpulan (analisis/sintesis) dengan benar
Materi Ajar (Materi Pokok):
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam laporan lisan
• Penanda urutan waktu kejadian (kronologis)
• Teknik membuat rangkuman/simpulan
• Teks yang memuat laporan tentang sesuatu peristiwa atau keadaan
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
- Menyampaikan fakta (dalam tuturan deskriptif, nratif, ekspositoris) yang berkenaan dengan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan
- Menyampaikan keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan deskriptif/naratif/ekspositoris) sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan secara lisan.
- Menyampaikan rangkuman (kategorisasi) atau simpulan (analisis/sintesis) dengan benar
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Mengamati suatu peristiwa dalam konteks bekerja
• Mengidentifikasi kronologis, dan fakta yang berkenaan dengan peristiwa yang tengah diamati
• Membuat kerangka laporan
• Menyajikan laporan lisan secara santun dan jelas dalam bentuk tuturn deskriptif/naratif/ekspitoris
• Menyajikan laporan lisan secara kronologis
• Menyampaikan rangkuman atau simpulan yang akurat berdasarkan hasil nalisis/sintesis atau kategorisasi
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari laporan atau presentasi lisan dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
• Keraf.,G. (1987). Deskripsi dan Eksposisi
• Keraf,G. (1987). Argumentasi dan Narasi
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif
Indikator:
• Menulis suatu kejadian dalam bentuk narasi serta memuat unsur-unsur yang melingkupinya secara kronologis
• Membuat deskripsi secara dari gambar /bagan/tabel/grafik/diagram/ matriks yang dilihat atau didengar sepanajng 150-200 kaja dalam waktu 30 menit
• Membuat eksposisi dari suatu peristiwa
• Menyusun argumentasi dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu peristiwa kerja agar menerima suatu sikap dan opini secara logis
Materi Ajar (Materi Pokok):
Narasi : pengertian; ciri-ciri;unsur intrinsik;tahap penulisan;jenis & sifat
Deskripsi : pengertian; ciri-ciri;unsur pengindraan;tahap penulisan:jenis & sifat
Eksposisi : pengertian; ciri-ciri; unsur; tahap penulisan; jenis & sifat
Argumentasi : pengertian; logika/nalar dalam argumentasi; ciri-ciri; unsur-unsur; tahap penulisan;jenis.
Contoh paragraf dari keempat jenis karanagn di atas
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
• Menulis suatu kejadian dalam bentuk narasi serta memuat unsur-unsur yang melingkupinya secara kronologis
• Membuat deskripsi secara dari gambar /bagan/tabel/grafik/diagram/ matriks yang dilihat atau didengar sepanajng 150-200 kaja dalam waktu 30 menit
• Membuat eksposisi dari suatu peristiwa.
• Menyusun argumentasi dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu peristiwa kerja agar menerima suatu sikap dan opini secara logis
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Merumuskan judul/topik bahasan sesuai dengan jenis karangan yang ditentukan (narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi)
• Menyusun kerangka karangan
• Mengembangkan kerangka ke dalam paragraf yang utuh dan padu
• Menyusun paragraf ke dalam wacana yang utuh sesuai dengan rambu-rambu jenis karangan teretntu yang menjadi pilihannya
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari wacana yang bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
• Lamuddin Finoza. (2004-2005). Komposisi Bahasa Indonesia
• Keraf,G. (1987). Deskripsi dan Eksposisi.
• Keraf,G. (1987). Argumentasi dan Narasi
• Contoh teks narasi, deskripsi. eksposisi, dan argumentasi
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja
2.14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja
Indikator:
• Mencatat butir-butir informasi yang akan diringkas dalam bentuk skema atau bagan dalam bahasa yang lugas dan jelas
• Menghitung jumlah kalimat yang menjadi isi ringkasan sesuai dengan rumus meringkas yang baku
• Menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan benar
• Menyimpulkan suatu teks dengan menggunakan kalimat yang tidak ambigu, jelaas, lugas dan bernalar sesuai dengan informasi yang diperoleh
Materi Ajar (Materi Pokok):
Contoh ringkasan yang berupa bagan (butir-butir saja)
Contoh ringkasan dalam bentuk teks
Teknik membuat bagan dan rangkuman
Bentuk bagan yang digunakan untuk ringkasan
Panduan/proses membuat ringkasan dari catatan butir-butir ke dalam bagan atau skema sampai kepada pengembangan ringkasan yang utuh
Membuat ringkasan yang singkat dan padat dalam bahasa yang lugas dan jelas berdasarkan bagan yang telah dibuat
Aspek nalar dalam menyusun simpulan: deduktif-induktif
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
• Mencatat butir-butir informasi yang akan diringkas dalam bentuk skema atau bagan dalam bahasa yang lugas dan jelas
• Menghitung jumlah kalimat yang menjadi isi ringkasan sesuai dengan rumus meringkas yang baku
• Menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan benar
• Menyimpulkan suatu teks dengan menggunakan kalimat yang tidak ambigu, jelaas, lugas dan bernalar sesuai dengan informasi yang diperoleh
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Membaca dengan cermat contoh ringkasan dalam bentuk bagan/skema dan teks
• Membedakan kedua bentuk itu dari sisi bentuk dan fungsi
• Membuat suatu definisi ringkasan berdasarkan contoh yang diamati
• Membaca teks yang diberikan
• Menulis butir-butir ide pokok ke dalam bentuk bagan/skema.
• Membuat ringkasan secara utuh sesuai dengan persyaratan yang menjadi ketentuan
• Mengamati data yang disajikan, yakni berupa data nilai UAN pelajaran bahasa Indonesia yang diperoleh siswa SMK yang bersnagkutan
• Merumuskan secara tertulis simpulan terhadap data tersebut dengan cara induktif
• Merumuskan secara tertulis simpulan terhadap data tersebut dengan cara deduktif.
• Mengevaluasi perbedaan dari kedua jenis simpulan yang telah disusun
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja dan menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
• Soedarso.(2002). Membaca Cepat
• Parera,J.D. (1984). Menulis Tertib dan Sistematik
• Akhadiah,S. (1988). Modul Menulis II.Jakarta: Universitas Terbuka.
• Akhadiah,S. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahas Indonesia
• Alwasilah,A.Ch. & Suzan, S. (2005). Pokoknya Menulis
• Finoza,L. (2004-2005). Komposisi Bahasa Indonesia.
• Modul B. Indonesia Tkt. Madia
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
RPP BAHASA INDONESIA SEMESTER 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Waktu : 36 X 45 menit
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah dalam konteks bekerja
Indikator:
o Mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuknon-verbal (bagan/tabel/diagram/ grafik/ denah/matriks)
o Menyampaikann pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat yang akurat secara deduktif atau induktif.
o Menggunakan bahasa Indoensia yang baik dan benar dalam menyimpulkan sesuatu informasi
Materi Ajar (Materi Pokok):
1. Teknik membuat catatan verbal, dan non-verbal sebagai dasar untuk membuat simpulan (lisan/tertulis)
2. Teknik menyimpulkan secara induktif dan deduktif
3. Teknik menyampaikansimpulan dan pendapat
4. Teknik membuat simpulan lisan maupun tulisan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, termasuk di dalamnya kesadaran berbahasa/sikap berbahasa yang positif
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
Mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuknon-verbal (bagan/tabel/diagram/ grafik/ denah/matriks)
Menyampaikann pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat yang akurat secara deduktif atau induktif.
Menggunakan bahasa Indoensia yang baik dan benar dalam menyimpulkan sesuatu informasi
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
o Menyimak berbagai informasi yang disampaikan secara lisan tentang bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan alat berpikir, bahasa sebagai unsur dan pengembang kebudayaan, serta kedudukan dan fungsi bahasa Indoensia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia
o Mencatat ide-ide pokok dari informasi yang disimaknya
o Mengubah informasi ke dalam bentuk non-verbal
o Menyusun simpulan secara deduktif/induktif dari informasi yang terdapat dalam teks non-verbal yang dibuatnya.
o Menyampaikan simpulan informasi tentang isi teks non-verbal yang dibuatnya dengan menggunakan bahasa Indoensia yang baik dan benar
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari, menyimak , menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
• Bahan simakan: rekaman, khutbah, dialog dsb.
• Modul B. Ind. tkt. Madia
• Keraf.G. (1987).Argumentasi dan Narasi.
• Bambang Kaswati P. (1992).Teknik Menulis Laporan
• Parera,J.D. (1987).Belajar Mengemukakan Pendapat.
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.2 Menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja
Indikator:
• Merumuskan kembali isi perintah (secara lisan, maupun tulisan).
• Menuliskan kembali isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan.
• Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara lisan/tertulis.
• Mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang telah direncanakan dengan rencana pemberi perintah.
Materi Ajar (Materi Pokok):
1. Kiat mengenali perintah lisan, seperti intonasi dan tekanan.
2. Kiat merumuskan perintah atau rencana tindak lanjut dalam bentuk kerangka, atau bagan
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
• Merumuskan kembali isi perintah (secara lisan, maupun tulisan).
• Menuliskan kembali isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan.
• Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara lisan/tertulis.
• Mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang telah direncanakan dengan rencana pemberi perintah.
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Menyimak perintah dari pemberi perintah/narasumber
- Merumuskan isi perintah secara berkelompok
- Menindaklanjuti isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan
- Menjelaskan isi perintah yang terdapat dalam kerangka atau bagan.
- Mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang akan dilakukan kepada pemberi perintah
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari, menyimak , memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
- Nara sumber
- Modul Bahsa Indonesia Tkt. Madia.
- Referensi yang Menunjang
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK MuhammadiyahAmbarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.3 Memahami perintah kerja tertulis
Indikator:
a. Mengenali informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja
b. Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca informasi dari perintah kerja tertulis
c. Membuat bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
d. Mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (secar lisan/tulisan) kepada pemberi perintah
Materi Ajar (Materi Pokok):
a. Teks Perintah Kerja Tertulis (Surat Edaran, Pengumuman, Memo, Disposisi, Buku Manual Kerja)
b. Informasi mengenai kebiasaan peraturan atau budaya kerja yang berlaku di tempat bekerja
c. Kiat menyikapi perintah kerja yang maksudnya sama tetapi dirumuskan dalam bentuk dan redaksi yang berbeda
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
1. Mengenali informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja
2. Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca informasi dari perintah kerja tertulis
3. Membuat bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis.
4. Mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (secar lisan/tulisan) kepada pemberi perintah.
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Membaca perintah kerja tertulis
- Mengidentifikasi pokok perintah
- Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca perintah kerja tertulis
- Membuat bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
- Mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (secara lisan/tulisan) kepada pemberi perintah
- Merevisi rencana kegiatan sesuai arahan dari pemberi perintah
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari perintah kerja tertulis.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
a. Modul B. Ind. tkt. Madia
b. Lamudin Finoza. (2002). Surat Menyurat Resmi Indonesia
c. Buku Manual Kerja
d. KBBI
e. Tim Depdiknas. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK MuhammadiyahAmbarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.4 Membaca untuk memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja
Indikator:
a. Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata
b. Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
c. Mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma atau analogi
d. Mengidentifikasi kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) beradsarkan kaidah atau kelaziman
Materi Ajar (Materi Pokok):
- Informasi mengenai hubungan antara makna kata, bentuk kata, dan pemakaian kata dalam konteks bekerja
- Peran dan manfaat kamus dalm belajar bahasa dan dalam kehidupan berbahasa dan bernegara
- Proses pembentukan kata baru
- Relasi makna (sinonim, dan antonim), ungkapan idiomatik, dan bentuk kata
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata
Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
Mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma atau analogi
Mengidentifikasi kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) beradsarkan kaidah atau kelaziman
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Membaca teks yang bertemakan “lingkungan kerja”
• Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata
• Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
• Mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma atau analogi
• Mengidentifikasi kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) beradsarkan kaidah atau kelaziman
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
• KBBI
• Kamus Idiom, Kamus Sinonim-Antonim
• Karya Sastra dalam bentuk yang beragam
• Surat Kabar/Majalah
• Lirik Lagu
• Tarigan,H.G. (1985). Pengajaran Semantik.
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK MuhammadiyahAmbarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.5 Menggunakan secara lisan kalimat tanya/pertanyaan dalam konteks bekerja
Indikator:
• Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi secara santun
• Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak ,misalnya untuk memantapkan pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi)
• Menggunakan pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik
• Mengajukan pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya, seperti: memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah
Materi Ajar (Materi Pokok):
- Konsep kalimat tanya umum
- Konsep dan ciri kalimat retorik
- Dampak penggunaan kalimat retorik kepada mitra kerja
- Konsep dan model kalimat tersamar
- Kalimat tanya tersamar dalam kehidupan sehari-hari
- Artikel yang mengandung ragam kalimat tanya
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi secara santun
Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak ,misalnya untuk memantapkan pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi)
Menggunakan pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik
Mengajukan pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya, seperti: memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Menciptakan suatu dialog dalam konteks bekerja
- Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi secara santun
- Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak ,misalnya untuk memantapkan pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi)
- Menggunakan pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik
- Mengajukan pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya, seperti: memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari kalimat tanya/pertanyaan dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
- Nara Sumber
- Modul B. Ind. Tkt. Madia
- Keraf,G. (1987). Tata Bahasa Indoensia Baru Bahasa Indonesia
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK MuhammadiyahAmbarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.6 Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja
Indikator:
• Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri
• Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar dengan menggunakan bahasa sendiri
Materi Ajar (Materi Pokok):
• Pengertian parafrasa
• Teknik menyusun parafrasa: menentukan kata kunci; menemukan ide pokok; menjelaskan sinonim kata kunci; menjelaskan makna kata metaforis/ungkapan lain dengan kata lain yang semakna; menggunakan ungkapan lain untuk maksud yang sama dari informasi yang didengar; menyusun kalimat dengan ungkapan sendiri
• Pola penyajian ide: pola urutan/kronologis; pola sebab akibat; pola contoh; pola proses
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
• Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri.
• Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar dengan menggunakan bahasa sendiri
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Menyimak rekaman berita/artikel pendek yang dibacakan dengan cermat
• Mencermati informasi dari sudut kata kunci, ide pokok, kata-kata metaforis/ungkapan
• Menjelaskan kata-kata kunci, ide pokok, ungkapan/kata-kata yang bermakna metaforis secara kontekstual
• Menyusun parafrase berdasarkan hal-hal di atas
• Menyampaikan parafrase secara lisan dengan sikap yang santun di depan kelas
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari parafrasa lisan dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
• Modul B. Ind. Tkt. Madia
• Rekaman berita
• Artikel dari Surat Kabar
• Nara Sumber
• Akhadiah, S. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Waktu : 36 X 45 menit
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah dalam konteks bekerja
Indikator:
o Mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuknon-verbal (bagan/tabel/diagram/ grafik/ denah/matriks)
o Menyampaikann pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat yang akurat secara deduktif atau induktif.
o Menggunakan bahasa Indoensia yang baik dan benar dalam menyimpulkan sesuatu informasi
Materi Ajar (Materi Pokok):
1. Teknik membuat catatan verbal, dan non-verbal sebagai dasar untuk membuat simpulan (lisan/tertulis)
2. Teknik menyimpulkan secara induktif dan deduktif
3. Teknik menyampaikansimpulan dan pendapat
4. Teknik membuat simpulan lisan maupun tulisan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, termasuk di dalamnya kesadaran berbahasa/sikap berbahasa yang positif
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
Mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuknon-verbal (bagan/tabel/diagram/ grafik/ denah/matriks)
Menyampaikann pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat yang akurat secara deduktif atau induktif.
Menggunakan bahasa Indoensia yang baik dan benar dalam menyimpulkan sesuatu informasi
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
o Menyimak berbagai informasi yang disampaikan secara lisan tentang bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan alat berpikir, bahasa sebagai unsur dan pengembang kebudayaan, serta kedudukan dan fungsi bahasa Indoensia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia
o Mencatat ide-ide pokok dari informasi yang disimaknya
o Mengubah informasi ke dalam bentuk non-verbal
o Menyusun simpulan secara deduktif/induktif dari informasi yang terdapat dalam teks non-verbal yang dibuatnya.
o Menyampaikan simpulan informasi tentang isi teks non-verbal yang dibuatnya dengan menggunakan bahasa Indoensia yang baik dan benar
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari, menyimak , menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
• Bahan simakan: rekaman, khutbah, dialog dsb.
• Modul B. Ind. tkt. Madia
• Keraf.G. (1987).Argumentasi dan Narasi.
• Bambang Kaswati P. (1992).Teknik Menulis Laporan
• Parera,J.D. (1987).Belajar Mengemukakan Pendapat.
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Ambarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.2 Menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja
Indikator:
• Merumuskan kembali isi perintah (secara lisan, maupun tulisan).
• Menuliskan kembali isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan.
• Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara lisan/tertulis.
• Mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang telah direncanakan dengan rencana pemberi perintah.
Materi Ajar (Materi Pokok):
1. Kiat mengenali perintah lisan, seperti intonasi dan tekanan.
2. Kiat merumuskan perintah atau rencana tindak lanjut dalam bentuk kerangka, atau bagan
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
• Merumuskan kembali isi perintah (secara lisan, maupun tulisan).
• Menuliskan kembali isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan.
• Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara lisan/tertulis.
• Mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang telah direncanakan dengan rencana pemberi perintah.
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Menyimak perintah dari pemberi perintah/narasumber
- Merumuskan isi perintah secara berkelompok
- Menindaklanjuti isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan
- Menjelaskan isi perintah yang terdapat dalam kerangka atau bagan.
- Mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang akan dilakukan kepada pemberi perintah
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari, menyimak , memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
- Nara sumber
- Modul Bahsa Indonesia Tkt. Madia.
- Referensi yang Menunjang
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK MuhammadiyahAmbarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.3 Memahami perintah kerja tertulis
Indikator:
a. Mengenali informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja
b. Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca informasi dari perintah kerja tertulis
c. Membuat bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
d. Mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (secar lisan/tulisan) kepada pemberi perintah
Materi Ajar (Materi Pokok):
a. Teks Perintah Kerja Tertulis (Surat Edaran, Pengumuman, Memo, Disposisi, Buku Manual Kerja)
b. Informasi mengenai kebiasaan peraturan atau budaya kerja yang berlaku di tempat bekerja
c. Kiat menyikapi perintah kerja yang maksudnya sama tetapi dirumuskan dalam bentuk dan redaksi yang berbeda
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
1. Mengenali informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja
2. Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca informasi dari perintah kerja tertulis
3. Membuat bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis.
4. Mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (secar lisan/tulisan) kepada pemberi perintah.
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Membaca perintah kerja tertulis
- Mengidentifikasi pokok perintah
- Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca perintah kerja tertulis
- Membuat bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
- Mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (secara lisan/tulisan) kepada pemberi perintah
- Merevisi rencana kegiatan sesuai arahan dari pemberi perintah
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari perintah kerja tertulis.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
a. Modul B. Ind. tkt. Madia
b. Lamudin Finoza. (2002). Surat Menyurat Resmi Indonesia
c. Buku Manual Kerja
d. KBBI
e. Tim Depdiknas. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK MuhammadiyahAmbarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.4 Membaca untuk memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja
Indikator:
a. Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata
b. Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
c. Mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma atau analogi
d. Mengidentifikasi kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) beradsarkan kaidah atau kelaziman
Materi Ajar (Materi Pokok):
- Informasi mengenai hubungan antara makna kata, bentuk kata, dan pemakaian kata dalam konteks bekerja
- Peran dan manfaat kamus dalm belajar bahasa dan dalam kehidupan berbahasa dan bernegara
- Proses pembentukan kata baru
- Relasi makna (sinonim, dan antonim), ungkapan idiomatik, dan bentuk kata
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata
Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
Mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma atau analogi
Mengidentifikasi kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) beradsarkan kaidah atau kelaziman
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Membaca teks yang bertemakan “lingkungan kerja”
• Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata
• Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
• Mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan kebenaran/ ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma atau analogi
• Mengidentifikasi kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) beradsarkan kaidah atau kelaziman
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
• KBBI
• Kamus Idiom, Kamus Sinonim-Antonim
• Karya Sastra dalam bentuk yang beragam
• Surat Kabar/Majalah
• Lirik Lagu
• Tarigan,H.G. (1985). Pengajaran Semantik.
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK MuhammadiyahAmbarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.5 Menggunakan secara lisan kalimat tanya/pertanyaan dalam konteks bekerja
Indikator:
• Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi secara santun
• Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak ,misalnya untuk memantapkan pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi)
• Menggunakan pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik
• Mengajukan pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya, seperti: memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah
Materi Ajar (Materi Pokok):
- Konsep kalimat tanya umum
- Konsep dan ciri kalimat retorik
- Dampak penggunaan kalimat retorik kepada mitra kerja
- Konsep dan model kalimat tersamar
- Kalimat tanya tersamar dalam kehidupan sehari-hari
- Artikel yang mengandung ragam kalimat tanya
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi secara santun
Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak ,misalnya untuk memantapkan pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi)
Menggunakan pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik
Mengajukan pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya, seperti: memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
- Menciptakan suatu dialog dalam konteks bekerja
- Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi secara santun
- Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak ,misalnya untuk memantapkan pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi)
- Menggunakan pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik
- Mengajukan pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya, seperti: memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari kalimat tanya/pertanyaan dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
- Nara Sumber
- Modul B. Ind. Tkt. Madia
- Keraf,G. (1987). Tata Bahasa Indoensia Baru Bahasa Indonesia
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK MuhammadiyahAmbarawa,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Kode Kompetensi : 2
Standar Kompetensi: 2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia.
Kompetensi Dasar :
2.6 Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja
Indikator:
• Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri
• Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar dengan menggunakan bahasa sendiri
Materi Ajar (Materi Pokok):
• Pengertian parafrasa
• Teknik menyusun parafrasa: menentukan kata kunci; menemukan ide pokok; menjelaskan sinonim kata kunci; menjelaskan makna kata metaforis/ungkapan lain dengan kata lain yang semakna; menggunakan ungkapan lain untuk maksud yang sama dari informasi yang didengar; menyusun kalimat dengan ungkapan sendiri
• Pola penyajian ide: pola urutan/kronologis; pola sebab akibat; pola contoh; pola proses
Metode Pembelajaran: - Ceramah , tanya jawab dan Praktek
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan untuk :
• Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri.
• Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar dengan menggunakan bahasa sendiri
Langkah-langkah kegiatan:
a. Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran.
- Siswa menyiapkan buku penunjang materi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Menyimak rekaman berita/artikel pendek yang dibacakan dengan cermat
• Mencermati informasi dari sudut kata kunci, ide pokok, kata-kata metaforis/ungkapan
• Menjelaskan kata-kata kunci, ide pokok, ungkapan/kata-kata yang bermakna metaforis secara kontekstual
• Menyusun parafrase berdasarkan hal-hal di atas
• Menyampaikan parafrase secara lisan dengan sikap yang santun di depan kelas
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari parafrasa lisan dalam konteks bekerja.
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan memberikan tugas .
Penilaian:
• Jenis tes:
o lisan
o tulisan
o perbuatan
• Bentuk tes:
o objektif
o uraian
Bahan/Sumber Belajar:
• Modul B. Ind. Tkt. Madia
• Rekaman berita
• Artikel dari Surat Kabar
• Nara Sumber
• Akhadiah, S. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Mengetahui Ambarawa, Juli 2010
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Hi. S. Januarto Arsyad, S.Pd. Supipih Handayani, S.Pd
Langganan:
Postingan (Atom)